Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa di Banyumas Ngaku Dapat Ancaman dan Intimidasi dari Seseorang yang Ngaku Wakil Ketua DPRD

Mahasiswa di Banyumas mengaku mendapat ancaman dan intimidasi dari seseorang yang mengaku Wakil Ketua DPRD Banyumas.

Editor: Miftah
zoom-in Mahasiswa di Banyumas Ngaku Dapat Ancaman dan Intimidasi dari Seseorang yang Ngaku Wakil Ketua DPRD
TRIBUNBANYUMAS/Permata Putra Sejati
Koordinator aksi demo Fakhrul Firdausi saat ditemui Tribunbanyumas.com, dalam konferensi pers di Gedung Serba Guna, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, pada Senin (19/10/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswa di Banyumas mengaku mendapat ancaman dan intimidasi dari seseorang yang mengaku Wakil Ketua DPRD Banyumas.

Mendapat ancaman itu, mahasiswa tersebut mengaku tak takut.

Ancaman tersebut didapat usai melakukan demontrasi tolak Omnibus Law pada Kamis (15/10/2020).

"Saya dan beberapa kawan mendapatkan ancaman, dia mengaku dari DPRD Kabupaten Banyumas.

Diancam pidana kriminalisasi, ada dua teman saya yang lain juga mendapat intimidasi dan diancam," ujar koordinator aksi demo Fakhrul Firdausi kepada Tribunbanyumas.com, dalam konferensi pers di Gedung Serba Guna, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), pada Senin (19/10/2020).

Pihaknya mengatakan tidak takut dengan ancaman tersebut dan berusaha memastikan orang yang melakukan ancaman itu merupakan dari anggota DPRD Kabupaten Banyumas ataupun tidak.

Ia bahkan sudah berkomunikasi dengan lembaga bantuan hukum dari Purwokerto dan Yogyakarta.

BERITA TERKAIT

"Kami tidak takut dengan ancaman-ancaman itu.

Baca juga: Sisi Lain Demo UU Cipta Kerja Kemarin: Nenek Marahi Polisi hingga Demonstran yang Dijemput Ibunya

Baca juga: Di Tengah Demo UU Cipta Kerja, 2 Bocah Ini Kibarkan Bendera Merah Putih di Atas Patung Kuda

Baca juga: Remaja Ditarik Ibunya Pulang saat Ikut Demo di Istana Bogor, Ibu: Orangtua Nyari Duit Susah

Koordinator aksi demo Fakhrul Firdausi
Koordinator aksi demo Fakhrul Firdausi saat ditemui Tribunbanyumas.com, dalam konferensi pers di Gedung Serba Guna, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, pada Senin (19/10/2020).

Komitmen dari awal, sampai Omnibus Law dibatalkan dan pemerintah Kabupaten Banyumas menyatakan menolak Omnibus Law," tandasnya.

Para mahasiswa dan sejumlah element saat ini masih melakukan rapat konsolidasi.

Rapat konsolidasi tersebut rencananya akan digelar pada Kamis (22/10/2020).

Mereka berfokus menindaklanjuti gerakan selanjutnya di Banyumas.

Mereka tetap berkomitmen sampai Banyumas menyatakan menolak Omnibus Law.

"Kalau kapan aksi lanjutan kami baru akan dibahas," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas