BREAKING NEWS Gempa 5,9 M Guncang Pangandaran Pagi Ini, Getaran Dirasakan hingga Solo
Gempa dengan magnitude 5,9 guncang Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, Minggu (25/10/2020) pagi ini.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Gempa dengan magnitude 5,9 guncang Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, Minggu (25/10/2020) pagi ini.
Gempat ini terjadi pada pukul 07:56:45 WIB.
Sedangkan lokasi berada di 8.22 Lintang Selatan (LS),107.87 Bujur Timur (BT) atau di 90 kilometer Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan kedalaman gempa berada di 10 kilometer.
Guncangan gempa juga terasa hingga wilayah Solo Raya.
Baca juga: Tsunami Kecil Menerjang Alaska setelah Terjadi Gempa 7,5 SR, Warga Sekitar Dievakuasi
Berdasarkan pantauan di kantor Tribunnews di Jalan Adi Sumarmo No.333, Plalangan, Klodran, Kec. Colomadu, Kabupaten Karanganyar, gempa yang terjadi beberapa detik itu membuat lampu yang tergantung bergerak beberapa saat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Berikut Penjelasan Lengkap Mengenai Skala MMI dilansir dari https://www.bmkg.go.id/gempabumi/skala-mmi.bmkg.
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa di Pangandaran, Warga di Cilacap Sampai Keluar Rumah 5 Menit
Baca juga: Gempa Pangandaran Sempat Kejutkan Warga Tasikmalaya, Senam Ibu-ibu di Pagi Hari Sempat Terhenti
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)