Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Gunung Merapi 'Ngamuk', Heru Lewati 100 Anak Tangga dan Bunyikan Sirine Sembari Bertakbir

Pengamat Merapi bernama Heru menjadi orang yang pertama kali membunyikan sirine peringatan setelah meewati hampir 100 anak tangga.

Editor: Miftah
zoom-in Saat Gunung Merapi 'Ngamuk', Heru Lewati 100 Anak Tangga dan Bunyikan Sirine Sembari Bertakbir
Istimewa/Tribun Jogja
FILE FOTO 26 Okt 2010 : Setya Krisna Sumarga - Petugas BPPTK mengukur suhu di puncak Merapi setahun setelah gunung meletus 

Selebihnya, mendaki ke puncak Merapi sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Kaki-kaki Mbah Darmo ini sangat kuat.

Napasnya panjang. Staminanya sulit ditandingi pendaki umumnya. Ia masuk di kelompok petugas di BPPTKG Yogyakarta yang dijuluki “Tim Celeng”.

Pengalaman mendebarkan lainnya, tiga hari sebelum Merapi meletus, tepatnya Sabtu 23 Oktober 2010, Sapari ditemani porter, ternyata masih mendekati puncak Merapi di sisi selatan.

Ia memperbaiki instrumen seismik dan pengukur deformasi di bawah Kendit. Ia merasakan tubuh gunung berderak-derak tanpa putus, menakutkan.

Sapari juga pernah mengalami kejadian campur aduk antara haru, sedih, tapi juga bahagia. 26 Oktober 2011, putrinya yg ke-7.

Sapari saat itu sedang bertugas di puncak Merapi.” Paginya, begitu di puncak, pas di sadel kawah mati, saya buka SMS, ternyata istri saya sudah melahirkan,” kenang Sapari.

Anak ragil atau bungsu Sapari dan Firyana itu diberi nama Nuriza Savriani. Malamnya, setelah turun dari puncak, Sapari baru bisa menengok istri dan putri mungilnya itu di klinik bersalin.

BERITA TERKAIT

Pengalaman jauh dari keluarga di saat-saat genting seperti itu dianggapnya risiko pekerjaan. Sapari dlahirkan di Tanjungenim, Sumatera Selatan, lalu sekolah STM di Yogya.

Lulus bidang elektronika 1995, ia jadi tenaga honorer di Kantor Seksi Penyelidikan Merapi. Sapari ikut tes CPNS Direktorat Geologi Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM pada 2004.

Letusan Merapi Oktober-November 2010, di mata Sapari memang tidak pernah terbayangkan besarnya. Ia juga tidak pernah membayangkan akan sedemikian dahsyat kekuatannya.

Seminggu sebelum letusan, Sapari ikut tim 7 ke puncak. Ia duduk, berdiri, melangkah di permukaan kawah Merapi, merasai getaran demi getaran gunung yang sudah menggembung itu.

(Tribun Jogja/Krisna Sumargo)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas