Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Gunung Merapi 'Ngamuk', Heru Lewati 100 Anak Tangga dan Bunyikan Sirine Sembari Bertakbir

Pengamat Merapi bernama Heru menjadi orang yang pertama kali membunyikan sirine peringatan setelah meewati hampir 100 anak tangga.

Editor: Miftah
zoom-in Saat Gunung Merapi 'Ngamuk', Heru Lewati 100 Anak Tangga dan Bunyikan Sirine Sembari Bertakbir
Istimewa/Tribun Jogja
FILE FOTO 26 Okt 2010 : Setya Krisna Sumarga - Petugas BPPTK mengukur suhu di puncak Merapi setahun setelah gunung meletus 

Tahun pertama bertugas di lapangan, ia disambut letusan besar 2 Februari 1992. Dari Pos Jrakah, Heru menyaksikan gulungan awan panas berarak menyusuri lereng barat gunung.

Dua tahun kemudian, saat bertugas di Pos Ngepos, Heru menyaksikan gulungan awan panas menghantam ke arah Kali Boyong pada November 1994.

Letusan itu menyapu Dusun Turgo, menewaskan puluhan orang. Ini letusan yang membuat Pos Plawangan, ditutup selama-lamanya.

Suka dukanya bertugas sebagai pengamat Merapi sudah tak terbilang lagi. Sulit bagi Heru membagi kesan mana yang paling disukai dan sebaliknya.

“Bagi saya tugas memantau Merapi itu harus menggunakan jiwa. Selama 24 jam gunung itu harus diawasi,” imbuhnya.

Sebagai petugas, Heru kerap kecewa, kesal, marah, manakala peringatan yang dibuat petugss Merapi tak digubris orang.

“Apa yang sudah kita sampaikan, melakukan pencegahan, peringatan dini, tidak didengar masyarakat. Di situ saya merasa sangat sedih,” ungkapnya.

BERITA REKOMENDASI

Diamuk Badai saat Perbaiki Alat di Pusung London

Kisah menegangkan berikutnya diceritakan Sapari Dwiyono. Teknisi instrumen pemantauan Merapi ini beberapa tahun lalu hampir terenggut nyawanya saat di lapangan.

Ia terhempas badai yang menerjang kawasan puncak. Titik kejadiannya di Pusung London. Beruntung, ia masih bisa menyambar semacam patok penahan, sehingga tidak terjungkal di jurang dalam di sisi utara Pasar Bubar.

“Tiba-tiba badai datang dari arah timur, sangat kuat. Kerikil sebesar ujung kelingking tangan jari orang dewasa saja terbang,” kata Sapari. Pusung London adalah punggungan bukit di sebelah timur Pasar Bubar.

Di lokasi ini terpasang sejumlah instalasi pemantauan aktivitas Merapi, antara lain instrumen seismik atau pendeteksi kegempaan. Pusung London juga titik pertemuan jalur pendakian dari arah Sapu Angin, Deles, Klaten dan Gunung Bibi di Boyolali.


Sapari, atau akrab dipanggil Mbah Darmo, adalah ahli instrumen pemantauan gunung di BPPTKG Yogyakarta. Pengalamannya diperoleh selama bertahun-tahun.

Sekurangnya sejak 1995 ketika ia pertama kali diterima sebagai tenaga honorer di instansi yang masih bernama Seksi Penyelidikan Gunung Merapi.

Baca juga: Sebelum Naik Gunung, Ini 5 Hal yang Wajib Diperhatikan saat Mendaki di Musim Hujan

Baca juga: Jadah Tempe Mbah Carik, Kuliner Legendaris Khas Lereng Gunung Merapi yang Tak Boleh Dilewatkan

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas