Tiga Perampok Toko Emas Tumbang Setelah Duel dengan 15 Polisi, Bawa Kabur Hasil Jarahan Rp 2 Miliar
Pelaku perampokan yang berjumlah empat orang ini sukses membawa kabur 2,5 kg emas atau senilai Rp 2 miliar.
Editor: Choirul Arifin
"Jadi mereka ini seperti investasi, langsung beli tanah dan sepeda motor, dari uang hasil penjualan emas," kata Dover, Selasa (27/10/2020) siang.
Untuk tersangka HS, petugas berhasil mengamankan selembar kepemilikan sporadik dengan luas sekira kurang lebih 300,15 meter persegi, dan satu unit sepeda motor.
Sementara dari tiga tersangka lainnya, petugas berhasil mengamankan masing-masing satu unit sepeda motor, yang juga dibeli hasil dari penjualan 2,5 Kg emas yang dirampok.
"Jadi mereka satu orang beli satu motor, dan ada yang beli dalam bentuk sebidang tanah," tambah Dover.
Cerita 15 anggota Polresta Jambi intai perampok emas
Berupaya sekira kurang lebih tiga bulan, Tim Opsnal Polresta Jambi, berhasil meringkus empat orang pelaku perampokan 2,5 kg emas senilai Rp 2 miliar, yang sempat menghebohkan warga Kota Jambi, (6/7/2020) lalu.
Kapolresta Jambi, Kombes Pol Dover Christian mengatakan, untuk berhasil meringkus pelaku, pihaknya telah melakukan pengintaian seminggu penuh, di wilayah Kabupaten Tebo.
"Jadi, setelah tiga bulan kita pelajari dan mendapat petunjuk, tim kita dengan dibantu kepolisian setempat, melakukan pengintaian, hingga dilakukan penangkapan," kata Dover, Selasa (27/10/2020) siang.
Baca juga: Rumahnya Kena Gas Air Mata, Nenek-nenek di Jambi Ngamuk: Aku Tuntut Kalian, Polisi!
Baca juga: Demo Berujung Ricuh di Jambi: Gas Air Mata Masuk Permukiman hingga Banyak Demonstran yang Pingsan
Kata Dover, sebanyak 15 anggota, yang tergabung dari Tim Reskrim Polresta Jambi, Tim Sultan Polres Tebo dan Polsek Mestong, memback up full, untuk meringkus keempat pelaku perampok 2,5 kg emas, yakni HS, NR, RS dan IW.
"Saya juga berterima kasih, pada rekan-rekan kami yang di daerah, karena satu minggu full membantu kita," paparnya.
Penyelidikan minim petunjuk
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Jambi, AKP Handres mengatakan, minimnya petunjuk, membuat timnya sedikit mengalami kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut.
Kondisi toko, tanpa kamera pengawas atau CCTV, menjadi kendala tersendiri, untuk mengungkap komplotan perampok bersenjata yang nekat tersebut.
Namun, kata Handres, pihaknya terus melakukan penyelidikan, sedikitnya, sebanyak tujuh saksi diperiksa, untuk mengungkap kasus tersebut.