Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswi SMA Nekat Terjun dari Jembatan Mojokerto Lantaran Kangen Ibunya di Medan Tapi Sulit Dihubungi

Seorang siswi SMA berinisial DF (18) nekat terjun dari Jembatan Rejoto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Siswi SMA Nekat Terjun dari Jembatan Mojokerto Lantaran Kangen Ibunya di Medan Tapi Sulit Dihubungi
msw.usc.edu
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi SMA berinisial DF (18) nekat terjun dari Jembatan Rejoto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.

Siswi kelas XII itu mengaku rindu pada ibunya di Medan, sedangkan sang ibu sulit dihubungi.

DF terjun dari ketinggai 10 meter ke Sungai Ngotok anak Kalibrantas pada Minggu (25/10/2020) sekitar pukul 18.45 WIB.

Baca juga: Dua Kakak Kandung Bunuh Adik Umur 16 Tahun, Alasan Malu Adiknya Berhubungan di Luar Nikah

Baca juga: Lansia Nekat Terjun dari Lantai 5 RS Tarakan gara-gara Sakit Stroke, Sempat Masih Bernapas

Siswi asal Mojokerto tersebut berhasil diselamatkan dan dievakusi ke RSUD de Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Saat dievakuasi korban sempat tak sadarkan diri dan mengalami lecet di bagian tangan.

Rindu ibu yang ada di Medan

Kapolsek Prajuritkulon Kompol M Sulkan mengatakan motif DF loncat dari jembatan karena persoalan keluarga.

Berita Rekomendasi

DF selama ini tinggal di Kota Mojokerto bersama saudaranya.

Baca juga: POPULER Pria Bunuh Selingkuhan setelah Hubungan Intim | Rumah Kades Dihancurkan Preman, Warga Takut

Sementara sang ibu menikah lagi dan menetap di wilayah Medan.

DF mengaku rindu dengan orangtuanya dan saat dihubungi, nomor ponsel ibu kandungnya yang di Medan tak aktif.

"Informasinya, anak ini membandingkan dengan temannya yang bisa berkumpul dengan orangtuanya sedangkan korban tidak. Korban rindu sama orangtuanya dan sempat komunikasi dengan ibunya namun sekarang sudah tidak bisa dihubungi," ujar dia dilansir dari Tribunjatim, Senin (26/10/2020).

Korban pun merasa putus asa karena keinginannya untuk mengunjungi ibunya di Medan tak bisa dipenuhi karena lokasinya jauh.
Apalagi, korban sudah berulang kali menghubungi ibunya melalui sambungan telepon namun tidak terhubung.

"Korban ingin mengunjungi ibunya tapi komunikasi dengan bersangkutan sudah putus dan nomor handphone juga tidak aktif diduga mengakibatkan korban berpikiran buntu judek sehingga diduga memicu perbuatan yang mencelakai dirinya sendiri," kata dia.

"Jadi, anak itu rupanya kangen dengan ibu kandungnya yang kini berada di Medan, namun tidak kesampaian diduga yang memicu korban nekat loncat dari atas Jembatan Rejoto," jelasnya.

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, DF diperbolehkan pulang Korban kini diasuh oleh pihak keluarga perempuan yang berjanji menjaga dan mengawasi agar DF tidak melakukan hal yang sama.

"Sudah kami serahkan bersangkutan ke keluarga perempuan yang sanggup mengawasi korban biar tidak melakukan seperti itu lagi (percobaan bunuh diri)," kata dia.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rindu Ibu di Medan, Siswi SMA di Mojokerto Lompat dari Jembatan"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas