Selain Polisi, Ibu-ibu Pemilik Toko Ternyata Ikut Memohon Anggota Moge Berhenti Mengeroyok 2 TNI
Sebanyak 5 anggota klub moge telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan terhadap 2 anggota TNI di Bukittinggi, Jumat lalu.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNNEWS.COM - Warganet baru-baru ini digegerkan oleh viralnya sebuah video yang menampilkan pengeroyokan 2 anggota TNI yang dianiaya oleh sejumlah orang yang ternyata tergabung dalam sebuah klub pengendara motor gede (moge).
Kejadian tersebut diketahui di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10/2020) lalu.
Berdasarkan bukti dari kamera pengintai atau CCTV dan keterangan saksi, sejumlah pihak sempat berusaha melerai anggota klub moge Harley Davidson Owner Grup Siliwangi Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Soroti Sosok Pimpinan Klub Moge yang Keroyok Anggota TNI, Anggota DPR: Jangan Seenaknya Memukul
Baca juga: Peran 5 Pengendara Moge Harley yang Jadi Tersangka Pengeroyokan Dua TNI di Bukitinggi
Dikutip dari Kompas.com, Senin (2/11/2020), meskipun sudah dicoba dilerai, anggota klub moge tetap menghajar anggota TNI yang kala itu tidak menggunakan seragam dinas.
Dalam rekaman CCTV di tempat kejadian perkara (TKP), nampak seorang anggota polisi berusaha melerai pengeroyokan tersebut.
Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, upaya polisi melerai pengeroyokan itu tidak berhasil.
"Justru sudah dilerai," kata Dody saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).
Saat pengeroyokan terjadi, korban yakni Serda Mistari sempat berlari menuju toko.
Ibu-ibu pemilik toko diketahui juga ikut berusaha melerai pengeroyokan itu.
Nampak ibu-ibu tersebut memohon agar anggota klub moge berhenti melakukan kekerasan.