Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Pedagang Buah Berani Hadapi Pemalak, Bahkan Videokan Kelakuan Si Preman Saat Beraksi

Seorang wanita pedagang buah-buahan di Medan, Sumatera Utara berani menghadapi seorang preman yang berusaha memalak.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wanita Pedagang Buah Berani Hadapi Pemalak, Bahkan Videokan Kelakuan Si Preman Saat Beraksi
Victory Arrival Hutauruk/Tribun Medan
YANTI boru Limbong (36) seorang pedagang buah di Jalan Veteran Pasar VI, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli membeberkan kronologi pemerasan yang dilakukan seorang preman. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang wanita pedagang buah-buahan di Medan, Sumatera Utara berani menghadapi seorang preman yang berusaha memalak.

Bahkan, wanita bernama Yanti boru Limbong (36) tak takut memvideokan bagaimana sang preman datang berusaha
memaksakan membeli buah naga seharga Rp 23.000 per kg dengan uang Rp 7.000 saja.

Korban pedagang buah yang diperas oleh preman di Jalan Veteran Pasar VI Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli menceritakan kronologi kejadian yang diterimanya.

Ia menceritakan kejadian terjadi, kemarin Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.

Yanti menyebutkan, awalnya pelaku pemerasan tersebut meminta buah naga kepada adiknya yang berjaga dengan uang Rp 7 ribu dan tak diberikan.

Baca juga: Kronologi 2 Kelompok Pemuda Bentrok hingga Ada Korban Bacok: Gaya Preman tapi Ngadu ke Polisi

"Ceritanya itu semalam pas jam 12 siang, yang jaga kiosnya adek saya, saya pas lagi mandi.

Jadi pelaku datang dengan kondisi kepala sudah berdarah mungkin habis berkelahi sama orang.

Berita Rekomendasi

Dia pertama beli buah naga, tapi uangya cuma 7 ribu perak terus si adek bilang enggak dapat.

Terus dia ngamuk-ngamuk. Kau enggak tahu siapa saya, katanya," tuturnya saat diwawancarai Tribunmedan.com, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Gara-gara Persoalan Lahan, Sekelompok Preman Rusak Rumah Kades secara Membabi Buta

Lalu, mendengar keributan tersebut, Yanti langsung keluar dari rumah dan menanyakan yang terjadi namun langsung mendapat perlakuan tidak baik.

"Terus dia ribut-ribut, jadi saya keluar, langsung dia cakap jorok sama saya, "kau enggak tahu saya" katanya begitu," ungkapnya.

Ia menyebutkan pelaku juga menyangkutpautkan diri dengan organisasi kepemudaan (OKP) untuk meminta uang.

"Dia sebenarnya mau kutip bulanan. Banyak caralah dia biar minta. Dia bawa-bawa nama organisasi rupanya dia tidak ada ikatan organisasi.

Jadi dia bawa nama-nama organisasi untuk keperluan pribadinya. Dia orang yang malas kerja, yang sudah gila," beber Yanti.

Baca juga: Ingin Selesaikan Masalah, 3 Pemuda Ini Malah Dikeroyok Preman Kampung hingga Babak Belur

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas