Kisah Arifin Begal Payudara, Pria Kesepian Yang Sering Berhalusinasi, 'Hobinya' Seret ke Penjara
Warga Tuban, Jawa Timur dihebohkan dengan peristiwa begal payudara yang dilakukan oleh seorang pria bujang.
Editor: Hendra Gunawan
Ketika pelaku mengaku dan dibawa ke balai desa sekitar lokasi, datang petugas Polsek Merakurak.
Kasus tersebut akhirnya dikembangkan hingga muncul beberapa TKP lain berdasarkan pengakuan dari pelaku begal payudara.
Baca juga: Awalnya Minta Dibawa ke Kantor Polisi Lalu Beraksi, Begal Begal Payudara di Depok Diringkus
Setidaknya ada lima lokasi, empat di Dusun Kepet, Desa Tunah, Kecamatan Semanding dan terakhir jalan Merakurak-Jenu.
Aksi pelaku sendiri dilakukan pagi hingga sore hari. Polisi mengamankan barang bukti berupa jaket dan sepeda motor yang digunakan pelaku.
"Pelaku menjalankan aksinya sejak September lalu, tersangka dijerat pasal 290 KUHP ancaman hukuman 7 tahun penjara atau 281 KUHP ancaman hukuman 2,8 tahun," pungkasnya.
Sementara itu, Arifin mengaku melakukan aksi tersebut karena hasratnya ingin meremas payudara.
Kepada polisi, pelaku yang masih bujang mengaku berani melakukan hal itu setelah terpengaruh minuman alkohol.
"Setelah minum alkohol lalu beraksi, setelah itu biasanya langsung pulang lalu berhalusinasi," terang kuli bangunan itu sembari menunduk.
Dalam pemeriksaan terungkap, aksi yang dijalankan empat kali di Jalan Raya Dusun Kepet, Desa Tunah, Kecamatan Semanding.
Terakhir, di jalan Merakurak-Jenu, pada Minggu (1/11/2020), yang merupakan aksi terakhirnya, karena diamankan PD suami dari SB (37), korban yang merupakan warga Kecamatan Merakurak.
Namun, ternyata pelaku yang juga sebagai kuli bangunan ini bukanlah begal payudara pegawai salah satu bank di Tuban berinisial FA (32), warga Kecamatan Plumpang, Tuban, Jumat (18/9/2020).
"Pelaku yang masih bujang ini bukan yang begal payudara pegawai bank, ini beda," kata Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono saat ungkap di Mapolres, Selasa (3/11/2020).
Perwira menengah itu menjelaskan, pihaknya juga sudah mengkroscek lokasi begal pegawai bank di Plumpang ternyata berbeda.
Bahkan, pegawai bank yang jadi korban begal telah diundang untuk mengecek apakah betul Arifin ini pelaku begalnya ternyata bukan.