Sempat Berkonflik dengan Manusia dan Memangsa Ternak dan Anjing, 'Sri Nabilla' Dilepasliarkan
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara melepasliarkan Sri Nabilla ke habitatnya di daerah Kappi yang merupakan zona
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- "Sri Nabilla" kini bisa bebas berkeliaran ke hutan kembali.
Sri Nabilla adalah Harimau Sumatera betina yang telah masuk ke kandang jebak di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan tanggal 24 Agustus 2020.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara melepasliarkan Sri Nabilla ke habitatnya di daerah Kappi yang merupakan zona inti Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Gayo Lues, Selasa (3/11/2020).
Kepala Balai BKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi menyebutkan pemilihan lokasi TNGL sangat cocok untuk Sri Nabilla untuk dilepasliarkan mengingat di lokasi ini ditemukan kaisan harimau.
Baca juga: Kakek 80 Tahun Ditemukan Tewas di Dekat Lubang Harimau Setelah 4 Hari Hilang di Gunung Pilar Banten
Baca juga: Sempat Kritis dan Setengah Lumpuh, Begini Kondisi Harimau Betina yang Terjerat Jaring Babi di Aceh
Baca juga: Pawang asal Meulaboh Diturunkan Usir Harimau yang Terkam 2 Sapi di Kluet Timur Aceh
"Kappi - TNGL tepatnya di Cempege adalah habitat harimau sumatera.
Dimana Luas lokasi ini ± 4 Ha, ketinggian 1.320 mdpl, datar, terbuka dan berbatu, dan bagian dari zona inti TNGL yang menyatu dengan hutan zona inti TNGL.
Lokasi ini dekat sumber air dan terdapat saltlick yang tersebar," tuturnya kepada tribunmedan.com.
Ia juga menyebutkan di lokasi tersebut juga ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa mangsa seperti rusa, kijang dan kambing hutan.
Hotmauli menyebutkan sebelum dilakukan pelepasliaraan pihaknya juga sudah melakukan pembersihan jerat agar harimau yang dilepasliarkan tidak terjerat.
Sri Nabilla dibawa melalui jalur darat dari Sanctuary Harimau Barumun Nagari, Aek Godang, Barumun - Tapanuli Selatan – Sipirok – Siborong-borong - Dolok Sanggul – Sidikalang (Sumatera Utara) menuju Aceh melalui Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara dan terakhir ke Blangkejeren - Kabupaten Gayo Lues Aceh di Bandara Patiambang.
"Dengan memakan waktu kurang lebih 20 jam. Selama dalam perjalanan darat, harimau tersebut selalu dimonitor oleh Tim BBKSDA Sumut dan Tim Medis oleh," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hotmauli menerangkan dari Bandara Patiambang harimau tersebut diangkut menggunakan Helikopter ke lokasi lepas liar di Kappi – TNGL.
Seperti diketahui, Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) “Sri Nabilla” berkonflik sejak bulan Mei 2020 di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Hotmauli menyebutkan pada tanggal 4 Agustus 2020, Harimau Sumatera ini muncul memangsa seekor anjing dan ular serta ternak warga.
"Lalu tanggal 15 Agustus 2020, kembali harimau sumatera ini memangsa ternak warga seekor kambing di dekat permukiman warga," ujarnya.
Kemudian tanggal 22 Agustus 2020, Tim Balai BKSDA Sumatera Utara turun ke lokasi, bersama-sama dengan petugas Koramil setempat dan masyarakat memasang perangkap (kandang jebak).
Lalu, Hotmauli menyebutkan yanggal 24 Agustus 2020 Sri Nabilla masuk ke dalam kandang jebak (perangkap) kemudian dievakuasi dan di observasi ke Sanctuary Harimau Barumun Nagari di Barumun Tapanuli Selatan.
(Victory Arrival Hutauruk/tribunmedan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Harimau Sumatera yang Ditangkap di Tapsel Dilepasliarkan di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser