Perjuangan Suami Cari Golongan Darah Langka, Berbagai Cara Ditempuh Demi Selamatkan Nyawa Istri
Mukri (38) warga Desa Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan membagikan kisah perjuangannya saat mencari darah golongan langka untuk istri
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Mukri (38) warga Desa Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan membagikan kisah perjuangannya saat mencari golongan darah langka untuk sang istri.
Mukri mengatakan, kisah ini dimulai saat sekitar pekan lalu istrinya bernama Nurbeti (38) mau melahirkan dan dibawa ke Rumah Sakit Hermina OPI Jakabaring, Kota Palembang.
Saat itu, sang istri diketahui tidak dapat melahirkan secara normal lantaran tekanan darah yang tinggi.
"Akhirnya kata dokter harus dioperasi sesar," kata Mukri kepada Tribunnews lewat sambungan telepon, Selasa (3/11/2020).
Mukri melanjutkan, sekitar 2 jam pascaoperasi, istrinya mengaku mulai tak enak badan.
Keringat terus membasahi wajahnya dan suhu tubuh terasa dingin.
Melihat hal tersebut, Mukri terus mengelap keringat yang keluar.
Mukri sendiri tidak mengetahui penyebab kenapa Nurbeti mengalami hal tersebut.
Keesokan harinya, pihak Rumah Sakit Hermina OPI Jakabaring merujuk Nurbeti ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
Mukri menyebut, saat berada di ICU RSMH, dokter meminta kepada pihak keluarga untuk mencarikan golongan darah AB rhesus negatif.
Baca juga: VIRAL Video Wanita Payungi Kucing Liar yang Sedang Makan di Pinggir Jalan, Ini Kisah Dibaliknya
Baca juga: Pengakuan Marshanda Terkait Videonya yang Sempat Viral, Dipaksa Keluarga Masuk RSJ, Masalah Terberat
Darah ini dibutuhkan untuk melakukan tindakan operasi terhadap Nurbeti.
Melihat kondisi tersebut, Mukri memutuskan meminta bantuan lewat akun Facebook pribadinya untuk mencari pendonor golongan darah AB rhesus negatif.
"Tapi tidak ada tanggapan, terus saya telpon teman-teman dan keponakan. Kita berusaha mencari golongan darah tersebut hingga ke daerah-daerah, namun belum dapat," ujar Mukri.
Mukri kemudian mencoba mendatangi ke PMI Kota Palembang untuk mempertanyakan ketersediaan stok darah yang cocok.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.