Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jogo Plesiran, Hapus Rasa Waswas saat Liburan di Tengah Pandemi dan Cegah Klaster Wisata

Jogo Plesiran yang diterapkan di lingkungan pariwisata diharapkan mampu memulihkan kembali sektor turisme di Jateng yang sempat terpuruk akibat pandem

Penulis: Sri Juliati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Jogo Plesiran, Hapus Rasa Waswas saat Liburan di Tengah Pandemi dan Cegah Klaster Wisata
TRIBUNNEWS.COM/SRI JULIATI
Wisatawan berfoto di kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (20/10/2020). Candi Arjuna kembali dibuka setelah tutup selama masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Sementara itu, ada beberapa tempat wisata lain di Dieng yang masih ditutup lantaran menunggu instruksi serta rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19.

Berimbas pada Perekonomian Warga


Sejumlah wisatawan menikmati keindahan Candi Arjuna, di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (20/10/2020). Candi Arjuna kembali dibuka setelah tutup selama masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sejumlah wisatawan menikmati keindahan Candi Arjuna, di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (20/10/2020). Candi Arjuna kembali dibuka setelah tutup selama masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan. (ISTIMEWA)

Pariwisata memang menjadi satu di antara sektor andalan di kawasan Dataran Tinggi Dieng selain pertanian.

Walau berstatus sebagai 'sampingan,' tapi hasil yang dituai jauh lebih besar.

Banyak warga Dieng yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata.

Penutupan destinasi wisata selama masa pandemi Covid-19 mau tak mau memengaruhi roda perekonomian warga.

Mereka yang hidup dari sektor turisme kehilangan mata pencaharian sekaligus sumber penghasilan.

Berita Rekomendasi

Akibatnya, tak sedikit warga yang banting setir atau kembali ke pekerjaan utama: bertani.

Pun dengan nasib sejumlah industri rumahan yang tersebar luas di Dieng.

Satu di antaranya UMKM Tri Sakti memproduksi aneka oleh-oleh khas Dieng seperti manisan buah carica, manisan terong belanda, minuman purwaceng, dan kentang goreng.

Usaha rumahan milik Saroji yang telah berdiri sejak 2006 juga tak kuat menghadapi imbas pandemi.

Alhasil, seluruh karyawan di UMKM Tri Sakti diliburkan hingga beberapa bulan.

"Imbas saat pandemi tentu sangat besar. Apalagi mulai 17 Maret 2020, semua obyek wisata di Dieng tutup."

"Pendapatan merosot tajam sehingga kami terpaksa meliburkan karyawan," kata Hasta Priandono, menantu Saroji.


Manisan carica produksi UMKM Tri Sakti, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Senin (19/10/2020).
Manisan carica produksi UMKM Tri Sakti, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Senin (19/10/2020). (ISTIMEWA)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas