Mulyadi Tekankan Sumbar Harus Punya Masterplane Pariwisata
Mustahil masa depan pariwisata Sumbar cemerlang jika tidak sinkron antara program pengembangan pariwisata provinsi dan kabupaten/kota.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Anggota DPR RI Mulyadi menyampaikan yang terpenting dari membangun pariwisata Sumbar yakni harus adanya masterplan yang jelas untuk masa depan pariwisata Sumbar.
Dia melihat hal itu belum terlihat dari apa yang dibangun saat ini.
Mulyadi yang juga Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1 ini menekankan cita-cita pariwisata dari pemerintah provinsi harus sejalan dengan pemerintah kabupaten/kota.
Menurut dia, mustahil masa depan pariwisata Sumbar cemerlang jika tidak sinkron antara program pengembangan pariwisata provinsi dan kabupaten/kota.
Masterplane keduanya antara provinsi dan kabupaten/kota harus saling mendukung.
"Sumatera Barat harus punya masterplane pariwisata, baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota. Dan keduanya harus ada sinkroniasi. Dan mimpinya harus sama," kata Mulyadi, Minggu (8/11/2020).
Baca juga: Amnasmen Diberhentikan dari Jabatan Ketua KPU Sumbar
Tidak hanya itu, Mulyadi menuturkan masterplane juga harus sesuai dengan keinginan invetasi yang berkearifan lokal.
Dia tidak ingin budaya lokal Sumbar tergerus karena investasi, tetapi menjadi akar utama untuk memajukan pariwisata.
"Masterplane harus sesuai dengan investasi dan investasi harus sesuai dengan kultur Sumatera Barat. Pariwisata harus berbasis kearifan lokal, makanya harus dipersiapkan khusus," tegasnya.
Lebih lanjut, Mulyadi mengingatkan, pariwisata Sumbar tidak boleh merusak alam dan hutan Sumbar yang indah.
Oleh sebab itu harus direncanakan dengan tepat dan jelas.
"Jangan sampai merusak originalitas dari alam yang kita punya. Alam ini paling mahal dan manusia tidak bisa kita buat. Makanya perencanannya harus jelas," tuturnya.
Mulyadi punya komitmen dalam membangun pariwisata Sumbar agar meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hal itu juga telah dibuktikan dengan membangun jalan menuju Puncak Lawang, Pantai Carocok, hingga Pantai Kata di Pariaman.
"Dulu untuk membangun jalan menuju Puncak Lawang itu kita memperjuangkan anggaran hingga 30 Miliar, ada juga pantai Carocok untuk kami bantu dan sekarang menjadi tujuang wisata unggulan," ucapnya.
Mulyadi mengibaratkan potensi pariwisata Sumbar sebagai raksasa yang sedang tidur.
Oleh karena itu, jika diberi amanah akan menggunakan wewenang yang ada untuk kemajuan Sumbar.
"Perubahan bisa terjadi kalau yang berwemang punya mindset yang sama dengan kabupaten/kota dan provinsi. Kita punya potensi besar, kalau saya istilahkan raksasa yang tidur," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.