Siswi SMK Diperdaya Kenalan & Dirudapaksa Sejumlah Pria di Sekolah, Pakaian Korban Berlumuran Darah
Kisah pilu menimpa seorang remaja berinisial FS (17), warga Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.
Editor: Miftah
"Bajuku pun berdarah-darah. Tiga oranglah yang memaksaku. Aku merasa malu sama teman-teman di sekitar ini," ujarnya sambil tertunduk dan menahan tangisan.
Korban Trauma
Hingga saat ini, korban masih terlihat lemas dan menyampaikan bahwa dirinya masih trauma dan takut melihat orang lain, apalagi lelaki yang belum dikenalnya.
"Masih takut, apalagi lelaki yang belum kukenal," pungkasnya.
Di rumah korban terlihat sejumlah warga tengah berkumpul memberikan semangat kepada korban FS (17).
Ibu korban, M boru Siagian (40) mengatakan, putrinya memang dikenal sebagai sosok pendiam dan masih polos dan tidak ada berpikiran negatif.
"Dia ini pendiam, dia ini tidak tahu apa-apa. Makanya kami kaget," ungkap M boru Siagian dengan raut kesedihan saat ditemui di rumahnya.
“Saya mau mereka dihukum seberat beratnya. Jujur kami sekeluarga sangat terpukul dengan peristiwa ini. Anak saya ini anak baik, jarang keluar malam dan selalu pulang tepat waktu. Tolong pelaku dihukum mati,” lanjutnya.
Ternyata Pelaku Rudapaksa Sudah Pernah Beraksi di Laguboti
Lokasi rudapaksa korban oleh sekelompok orang adalah sebuah gedung SD di kawasan Laguboti yang tengah kosong. Pasalnya, siswa di sekolah tersebut tengah belajar daring akibat pandemi Covid-19.
Seorang yang diduga pelaku rudapaksa tersebut dikenal oleh seorang warga berinisial PS (50), yang berdomisili di Desa Sibuea.
Keluarga seorang yang diduga pelaku ternyata tidak jauh dari kediaman PS dan terduga pelaku kerap membawa perempuan ke kawasan tersebut.
"Terkait dugaan rudapaksa atau pelecehan seksual yang dialami seorang anak sekolah di wilayah Kecamatan Laguboti ini, persisnya SD Negeri II Laguboti, kebetulan seorang terduga pelakunya yang berinisial RN sudah beberapa kali. Sudah saya ingatkan atas tindak-tanduknya yang melakukan keresahan di tempat ini," ujar PS, Senin (9/11/2020) di lokasi kejadian.
Lelaki berinisial RN tersebut juga kerap membawa perempuan ke rumah neneknya.
"Kebetulan, ia sering membawa perempuan ke rumah neneknya. Jadi warga Desa Sibuea juga sudah resah juga karena perbuatan beliau ini," sambungnya.
Sebelum kejadian rudapaksa di gedung SD tersebut, ia sudah mengingatkan atau menasehati yang diduga pelaku atas perbuatannya selama ini.
Sebelum melakukan aksi, yang diduga sindikat ini ternyata sudah berkumpul di rumah nenek RN.
Alasan perkumpulan tersebut adalah untuk membuat surpise dengan dasar ayah dari anggota sindikat tersebut ulang tahun.
"Saya lihat mereka ngumpul-ngumpul di rumah nenek pelaku, RN. Katanya, mereka ada acara karena bapak dari salah satu dari mereka ulang tahun, mau buat surprise. Jadi orang itu ngumpul-ngumpul di situ, saya kira orang itu sudah mabuk," tuturnya.
"Mereka juga sering pesan minuman kok sama kedai yang depan rumah neneknya itu. Besoknya saya dengar bahwa ada kejadian atau tindak-tanduk seperti ini," lanjutnya.
Sejumlah Pelaku Ditangkap Polisi dan Masih Dilakukan Pemeriksaan
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar membenarkan kejadian tersebut dan pihaknya masih melakukan pemeriksaan.
Bahkan sejumlah pelaku telah diamankan.
Direncanakan, kasus tersebut akan dipaparkan oleh pihak kepolisian di Mapolres Toba pada Selasa (10/11/2020).
“Benar sudah ada kita tangkap beberapa orang," ungkapnya di Polres Toba, Kabupaten Toba pada Senin (9/11/2020).
"Besok semuanya akan kita paparkan. Saat ini, kita masih melakukan pemeriksaan kepada orang yang yang terlibat dalam rudapaksa tersebut," lanjut dia.
(cr3/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pakaian Siswi SMK di Balige Berlumuran Darah setelah Dip3rkosa Secara Bergilir Sejumlah Pria