Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Link Live Streaming Kondisi Gunung Merapi Terkini, Berikut Cara Mengetahui Aktivitas Merapi

Link Live Streaming atau siaran langsung Keadaan Gunung Merapi Terkini. Berikut cara mengetahui aktivitas di Merapi melalui siaran langsung ini.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Link Live Streaming Kondisi Gunung Merapi Terkini, Berikut Cara Mengetahui Aktivitas Merapi
Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya
Kawah Gunung Merapi. Link Live Streaming atau siaran langsung melihat Keadaan Gunung Merapi Terkini. 

TRIBUNNEWS.COM - Saat ini aktivitas Gunung Merapi dapat disaksikan secara langsung melalui siaran live streaming.

Melalui live streaming, Anda akan mengetahui bagaimana aktivitas Gunung Merapi.

Siaran langsung kondisi Gunung Merapi terkini ini dapat disaksikan melalui channel YouTube VolcanoYT.

Tidak hanya itu, dalam deskripsinya, VolcanoYT juga menjelaskan cara mengetahui sedang ada aktivitas apa di Merapi.

Baca juga: Terdengar Beberapa Kali Suara Guguran dari Gunung Merapi Hari Ini

Baca juga: PMI Terjunkan Dua Unit Hagglund ke Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Merapi

Puncak Merapi dari Pos Babadan
Puncak Merapi dari Pos Babadan. Ilustrasi Link Live Streaming Keadaan Gunung Merapi Terkini, Berikut Cara Mengetahui Aktivitas Merapi (Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo)

Berikut cara mengetahui aktivitas di Merapi melalui siaran langsung ini:

- Perhatikan Grafik Seismograf pada 4 Stasiun (PUS,KLS,PAS,LAB) jika ada tanda merah/naik/ada suara beep yang muncul secara bersama di 4 stasiun itu artinya Merapi sedang melakukan "sesuatu", sesuatu ini bisa bermacan mulai dari gempa dalam, gempa hybird, atau guguran untuk lebih lengkapnya tanya sama petugas.

- Jika Grafik (IMO,MBMBB,UGM) yang hanya bertanda merah/grafik naik tapi TIDAK untuk Stasiun (PUS,KLS,PAS,LAB) artinya sedang terjadi Gempa Tektonik di sekitar Laut Jawa atau bisa juga Gempa yang sangat jauh seperti Fiji, Alaska, Japan, Filipina karena itu muncul di 2Hz - 3Hz.

BERITA REKOMENDASI

- Aktivitas Merapi biasanya lebih sering aktif di 4Hz sampai 8Hz jadi selain itu bisa saja noise.

- Jika hanya muncul di Satu Stasiun itu artinya sedang ada noise atau bisa juga petir, banjir, atau getaran yang hanya terjadi di sekitar stasiun tersebut.

- Jika kalian melihat cahaya glow di kawah merapi itu normal bagi gunung yang aktif tapi jika glownya termasuk besar artinya sedang terjadi "sesuatu".

Baca juga: Ini Alasan Wisata Jeep Lava Tour Tetap Beroperasi Meski Status Siaga Gunung Merapi

Baca juga: Status Gunung Merapi Naik ke Siaga, 607 Warga di Kabupaten Magelang Dievakuasi

Live Streaming Keadaan Gunung Merapi Terkini

Link Live Streaming Keadaan Gunung Merapi Terkini


YouTube Live Streaming Keadaan Gunung Merapi dari VulcanoYT >>>

Facebook Live Streaming Keadaan Gunung Merapi dari VulcanoYT >>>

Live Streaming CCTV Gunung Merapi - BPPTKG >>>

Baca juga: 13 Obyek Wisata di KRB III Gunung Merapi Kabupaten Magelang Ditutup, Simak Daftarnya

Baca juga: Siaga Gunung Merapi, Pertamina Pastikan Penyaluran BBM dan LPG Aman

Dishub Sleman Pasang 20 Lampu Penerangan di Jalur Evakuasi Merapi

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Sleman Arif Permana mengatakan, pihaknya tengah berupaya memasang lampu penerangan di sepanjang jalur evakuasi bencana erupsi Gunung Merapi.

"Kita sudah mulai kemarin (Selasa)," ujar Arif Permana kepada wartawan, Rabu (11/11/2020), dikutip dari Kompas.com.

Pemasangan lampu penerangan dilakukan mulai dari Srunen sampai Singlar di Kapanewon Cangkringan.

"Srunen ke bawah kita pasang 20 lampu penerangan untuk jarak sekitar 150 meter. Satu titik 250 watt," ungkapnya.

Menurutnya, pemasangan lampu ini untuk memudahkan jika sewaktu-waktu terjadi proses evakuasi pada malam hari.

"Nanti sebagai pengarah jika terjadi (evakuasi) malam hari," urainya.

Baca juga: Waspada Erupsi Gunung Merapi, BNPB Minta Pengungsian Sesuai Protokol Kesehatan

Baca juga: 767 Warga 4 Desa di Lereng Gunung Merapi Magelang Dievakuasi ke Pengungsian

Selain jalur evakuasi, pihaknya juga memasang lampu di barak Pengungsian Glagaharjo dan kandang komunal Singlar tempat hewan ternak warga diungsikan.

Tak hanya itu, pihaknya juga memasang lampu di titik kumpul Kalitengah Lor dan titik kumpul Srunen.

"Di situ kita sudah pasang 15 lampu, lalu Plosokerep 5 titik. Jadi total semuanya ada 40 an," bebernya.

Sebelumnya, pihaknya tengah fokus pada penerangan di sekitar pemukiman warga.

Karena status Gunung Merapi ditingkatkan menjadi Siaga, pihaknya fokus pada jalur evakuasi.

"Target kita pemasangan selesai minggu ini," pungkasnya.

Stupa dan teras lantai lorong Candi Borobudur ditutup

Masih dikutip dari Kompas.com, Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup sejumlah stupa dan teras lantai lorong Candi Borobudur dengan plastik khusus atau terpaluin.

Penutupan ini untuk mengantisipasi hujan abu yang mungkin terjadi jika Gunung Merapi erupsi.

"Langkah ini menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi."

"Sebagai upaya mencegah kerusakan batuan candi bila terjadi hujan abu erupsi Merapi," kata Kepala BalaiKonservasi Borobudur, Wiwit Kasiyati, ditemui disela-sela pemasangan terpaulin, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: Gunung Merapi Status Siaga, Pengungsi di Balai Desa Glagaharjo Jumlahnya Bertambah

Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Pengungsi di Balai Desa Glagaharjo Diperiksa Kesehatannya

Penutupan dilakukan secara bertahap sejak Selasa (10/11/2020).

Sampai saat ini sudah 32 stupa dari 72 stupa di lantai 8 candi Borobudur yang sudah tertutup terpaulin.

Adapun total stupa ada 1.475 meliputi 1 stupa induk, 72 stupa berlubang dan 1472 stupa kecil.

“Kami juga sudah menyiapkan terpaulin yang diletakkan di beberapa titik di lorong/teras candi, sehingga bisa dipasang sewaktu-waktu dibutuhkan," terang Wiwit.

Menurutnya, terpaulin adalah plastik khusus yang memiliki kualitas baik untuk menahan abu agar tidak tembus ke batu candi.

Bahan ini juga memiliki ketahanan dalam jangka waktu lama dan diklaim tidak merusak struktur batu andesit candi Borobudur.

Penutuan stupa menggunakan bahan ini juga dilakukan BKB saat erupsi Gunung Merapi tahun 2010 silam, dan saat erupsi Gunung Kelud tahun 2014.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dishub Sleman Pasang 20 Lampu Penerangan di Jalur Evakuasi Merapi" dan "Antisipasi Hujan Abu Merapi, Stupa Candi Borobudur Ditutup Terpaulin".

(Tribunnews.com/Fajar)(Kompas.com/Kontributor Magelang, Ika Fitriana/ Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas