Polisi Gadungan Curi Scoopy, tapi Motornya Sendiri Satria FU Malah Ditinggal di Rumah Korban
Pelaku yang mengaku bertugas di Polsek Srengat itu meminjam Scoopy milik korban dengan alasan untuk membeli rokok.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Kasus perncurian motor terjadi di Desa Salamrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Rabu (11/11/2020).
Pelaku pencurian itu adalah polisi gadungan, dan korban adalah wanita bernama Misti (60).
Polisi gadungan itu membawa kabur motor Honda Scoopy nomor polisi AG 4508 OAL.
Pelaku yang mengaku bertugas di Polsek Srengat itu meminjam Scoopy milik korban dengan alasan untuk membeli rokok.
Baca juga: Gara-gara Curi Spidol, Pena dan Kipas di Sekolah, Pria 35 Tahun Ini Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
Uniknya, ia malah meninggalkan motornya sendiri yaitu Suzuki Satria FU nopol S 4611 TA, di rumah nenek Misti.
"Kami masih menyelidiki, mengapa pelaku mengaku anggota Polsek Srengat. Kami sudah kantongi ciri-ciri fisiknya, di antaranya dua jari tangan kanannya seperti bekas terbakar sehingga lengket. Ciri lainnya, ia mengenakan kalung bermotif seperti rantai," kata Kapolsek Binangun, Iptu Nanang Budiarto, Kamis (12/11) siang.
Menurutnya, curanmor itu terjadi, Rabu (11/11), di mana pelaku datang ke warung korban pukul 10.00 WIB.
Pelaku datang mengendarai Suzuki Satria dan bermaksud membeli minuman di warung milik korban.
Dari keterangan korban kepada polisi, pelaku mengenakan baju bermotif kotak-kotak menanyakan apakah menjual rokok merek tertentu, dan korban mengatakan tidak.
Akhirnya pelaku malah ngobrol dengan korban.
Baca juga: Mobil Jatuh ke Jurang Sedalam 10 Meter di Bali, Satu Korban Tewas, Kondisi Terjepit
"Saat ditanya asalnya dari mana, pelaku mengaku sedang melakukan razia masker di luar Desa Salamrejo, sekitar 3 KM dari rumah korban. Ia mengaku lagi haus dan teman-temannya masih melakukan razia di perbatasan desa," ungkapnya.
Saat korban menanyakan identitasnya, pelaku mengaku perwira polisi yang berdinas di Polsek Srengat dan sedang menggelar razia gabungan penggunaan masker.
Saat ngobrol dengan korban, telepon seluler pelaku berdering dengan suara sirine mobil patroli polisi.
"Saat berbicara lewat telepon itu, pelaku seperti sengaja membuat korban ikut mendengarkan. Pelaku mengaku membawa kunci mobil patrolisehingga ia harus segera mengantarkan ke lokasi razia," ujarnya.