Polisi Gadungan Curi Scoopy, tapi Motornya Sendiri Satria FU Malah Ditinggal di Rumah Korban
Pelaku yang mengaku bertugas di Polsek Srengat itu meminjam Scoopy milik korban dengan alasan untuk membeli rokok.
Editor: Ifa Nabila
Usai mematikan telepon selulernya, pelaku pamitan ke korban, untuk mengantarkan kunci mobil patroli yang terbawa dalam sakunya.
Namun pelaku tak sampai menunjukkan kontak mobil itu karena seperti orang terburu-buru. Usai membayar minuman Rp 5.000, ia pamitan dan menghidupkan motornya.
Namun sepeda motornya tidak bisa distater alias mogok.
Terlihat seperti buru-buru, pelaku minta diantarkan oleh cucu korban, Riska yang usianya 14 tahun ke lokasi razia, dengan mengendarai Scoopy.
Sedang sepeda motor pelaku ditinggal di depan toko korban.
"Pelaku yang menyetir dan Riska dibonceng di belakang. Nenek Misti percaya karena pelaku mengaku polisi sehingga tak khawatir," ujarnya.
Baru melaju sekitar 300 meter dari toko korban, Rista disuruh turun dan menunggu di poskamling.
Alasannya, pelaku hendak beli rokok. Namun ditunggu sampai berjam-jam dan pelaku tak juga datang, akhirnya Rista pulang.
Yakin bahwa pria dengan tinggi sekitar 156 cm itu penjahat yang mengaku polisi, korban melapor ke Polsek Binangun.
Menurut Nanang, razia masker di lokasi yang disebutkan pelaku hanya modus. Termasuk rokok Dunhil yang dicarinya, juga modus pelaku.
Karena sudah tahu tidak sembarang toko menjualnya. Buktinya, ia meninggalkan korban di poskamling, dengan pura-pura membeli rokok.
"Kami masih mengecek sepeda motor pelaku yang ditinggal di rumah korban itu, apakah ada surat-suratnya atau hasil kejahatan. Saat ini sepeda motornya sudah kami amankan. Sedang pelaku membawa kabur sepeda motor korban, Honda Scoopy tanpa STNK," pungkasnya. (SURYA.co.id/Imam Taufiq)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Polisi Gadungan di Blitar Bawa Kabur Scoopy, Tetapi Tinggalkan Satria di Rumah Korban