Ada Bilik Asmara di Pengungsian Warga Terdampak Gunung Merapi, Khusus Suami Istri, Ini Syaratnya
Mengintip bilik asmara di tempat pengungsian di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Ada dua ruangan.
Editor: Miftah
Kasur dan alas tidur saat ini belum ada dan akan dipenuhi nanti.
Ruangannya pun sederhana.
Ukurannya 4 x 6 meter.
“Memang standarnya dikasihkan itu. Kita tinggal menjalankan."
"Kamar mandi sama ruangan. Kasur dan lainnya menyusul. Masih sederhana."
"Karena gedung masih baru jadi. Nanti akan disiapkan. Lokasinya di dalam satu gedung."
"Bilik asmara dua dan di dalam ada kamar mandinya. Belum disediakan kasurnya. Masih seadanya,” ujarnya.
Meski sudah disediakan, bilik asmara ini masih belum dipergunakan.
Hal ini karena pengungsi masih sekitar lima persen dari jumlah warga.
Sebagian besar adalah kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, ibu hamil dan menyusui serta lansia.
Penggunaannya pun harus seizin dari pengelola.
Tentunya harus memiliki surat resmi nikah atau hubungan suami istri.
Baca juga: BPPTKG Yogyakarta Sebut Potensi Letusan Gunung Merapi Tak Akan Sebesar Erupsi 2010
Baca juga: Suhu Udara Terasa Lebih Panas, Benarkah Dampak Aktivitas Gunung Merapi?
“Belum dipergunakan. Karena baru lima persen dari penduduk sana. Pengungsi ini adalah mereka yang kelompok rentan."
"Kalau mau digunakan akan koordinasi dengan teman-teman di Krinjing, mana yang mau memakai itu. Tapi kita menjaga supaya aman. Ini buat teman-teman yang statusnya masih subur,” ujarnya.