Remaja 14 Tahun yang Tewas di Kebun Singkong Dibunuh, Gara-gara Pamer HP dan Sebut Pelaku Miskin
Seorang remaja 14 tahun ditemukan tewas di kebun singkong. Korban berinisial AP ditemukan dalam kondisi badan tertutup tumpukan daun singkong.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM -- Seorang remaja 14 tahun ditemukan tewas di kebun singkong.
Korban berinisial AP ditemukan dalam kondisi badan tertutup tumpukan daun singkong.
AP ternyata dibunuh oleh temannya usai memamerkan HP baru dan mengejek pelaku miskin.
Diketahui Korban, AP ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kebun singkong Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare pada Senin (30/11/2020) pagi.
Sebelum ditemukan, AP sempat dikabarkan menghilang.
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap bahwa AP ternyata korban pembunuhan.
AP tewas dibunuh oleh temannya beridentitas Santoso (20).
Kini pelaku telah diamankan pihak kepolisian.
Baca juga: Calon Pengantin Wanita Tewas Sehari Jelang Pernikahan, Calon Suami Malah Tak Datang hingga Pemakaman
Baca juga: Tiba-tiba Tabrak Becak yang Sedang Parkir, Seorang Pemotor Tewas Seketika di Tempat
Baca juga: Tidak Terima Anaknya Dianiaya, Kakek 60 Tahun di Kota Lubuklinggau Tikam Menantu Hingga Tewas
Santoso ditangkap di rumahnya pada hari ketika mayat Adit ditemukan.
"Pelaku kami jerat dengan pasal berlapis. Yakni Pasal 80 ayat 3 junto 76 c UU nomer 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Lalu Pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan pasal 365 pencurian dengan kekerasan. Ancaman hukuman minimal 15 tahun penjara," ujar Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, Selasa (1/12/2020).
Hendri menerangkan, pelaku adalah teman nongkrong korban di warung kopi.
Keduanya tinggal di desa yang sama.
"Kami ketahui pembunuhnya adalah teman ngopi korban waktu itu (Santoso)," terang Hendri.
Kronologi kejadian
Pelaku nekat melakukan aksinya karena merasa sakit hati.
Hendri mengungkapkan jika pelaku sakit hati dengan ucapan korban.
Pelaku mengaku disebut miskin oleh korban saat keduanya nongkrong di warung kopi di Pasar Peteng Kecamatan Kaliapre.
Adit diketahui kala itu sedang memamerkan smartphone baru kepada Santoso.
"Saat korban ini waktu itu memamerkan HP (handphone) langsung berujar kepada S (Santoso) kamu miskin tidak bisa beli handphone," ujar Hendri.
Pelaku lantas merasa emosi dan diduga muncul niat jahat.
Korban pun diajak pelaku untuk mencari burung di dekat Pasar Peteng.
"Adit menuruti saja ajakan pelaku pergi mencari burung," ujar Kapolres.
Namun, pelaku justru tiba-tiba memukul dan mencekik leher korban di sebuah lahan singkong yang sepi.
"Usai dicekik korban sempat tidak sadar. Pelaku sempat mengira sudah meninggal dan akan meninggalkan korban. Namun, ternyata bangun lagi si korban itu,” beber Hendri.
Korban sempat melarikan diri, Santoso pun mengejarnya dan mengulangi aksi kejinya itu.
"Usai dicekik lagi dan memastikan korban tewas, pelaku sempat menunggui korban selama dua jam hingga pukul 05.00 pagi hari. Lalu tersangka pulang ke rumah dan ponsel korban diambil selanjutnya disembunyikan," tutur Hendri.
Pelaku menutupi jasad korban dengan daun singkong.
"Menutupnya daun singkong dengan dalih menghilangkan jejak," terangnya.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Kronologi Adit Pratama Remaja 14 Tahun Dibunuh Teman Nongkrong di Warung Kopi, Bermula Pamer HP Barudan diolah kembali di tribunnewsbogor.com dengan judul Pamer HP Baru Berujung Maut, Remaja Tewas Dibunuh Temannya di Kebun Singkong : Kesal Dibilang Miskin