Debat Pilkada Solo, Gibran Tanya Bagyo Cara Membuat Sungai di Bawah Tanah
Tanah di Kota Solo, kata Gibran, tidak bertekstur bebatuan seperti halnya sungai bawah tanah yang diwujudkan Jepang.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Debat kedua Pilkada Solo 2020 antara calon Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan Bagyo Wahyono, Kamis (3/12/2020), sempat diwarnai saling lempar komentar yang panas.
Satu momen panas itu terekam jelang debat berakhir.
Di satu segmen, Gibran bertanya ke rivalnya bagaimana cara membuat sungai bawah tanah dan dari mana Bagyo bisa mendapat dana untuk pembangunan itu.
Gibran mengingatkan, pembangunan ini tidak semudah yang dibayangkan.
Ia mengambil contoh, untuk mewujudkan hal ini maka harus dilihat dulu jenis tanah di Solo.
Baca juga: Azizah-Ruhama Bicara Program Budaya Kelas Dunia di Tangsel
Tanah di Kota Solo, kata Gibran, tidak bertekstur bebatuan seperti halnya sungai bawah tanah yang diwujudkan Jepang.
Mendengar jawaban tersebut, Bagyo menjawab dengan nada tinggi.
Ia mengatakan, untuk tidak mengecilkan program yang dibawa pihaknya.
Dia berpendapat bahwa orang kecil juga memiliki Konsultan.
"Jangan mengecilkan mas (Gibran) kita (sebagai) wong cilik, bukan cuma Mas Gibran yang punya konsultan. Kita wong cilik juga punya !" kata Bagyo dengan nada tinggi.
Bagyo kemudian melanjutkan jawabannya.
Menurut dia, program sungai bawah tanah bisa diwujudkan dan akan dipakai untuk fungsi jangka panjang.
Gibran Sempat Gemas
Sebelumnya, Gibran terlihat gemas saat menanggapi pertanyataan dari Calon Wali Kota Solo nomor urut 2 Bagyo.
Hal tersebut terjadi saat ada pertanyaan dari masyarakat, bagaimana memberdayakan masyarakat untuk memperkokoh NKRI.
Menjawab pertanyaan tersebut, Bagyo mengatakan, nanti akan menjadi kesepakatan bersama bagi masyarakat, terumata kelompok Tikus Pithi, kelompok masyarakat yang mendukung Bagyo.
Mereka akan menampung aspirasi dari masyarakat.
Menanggapi pernyataan tersebut, Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, kemudian mengingatkan pasangan Bajo, bila yang ditanya masyarakat adalah langkah konkret.
Setelah Teguh bicara, tiba-tiba Gibran menambahkan.
"Pak, yang kita pingin tahu itu program konkretnya, bukan tikus puthinya, maaf ini, ngapunten," kata Gibran, sambil sedikit tersenyum dan membungkukkan badan ke arah Bagyo.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Debat Pilkada Solo Panas di Sesi Akhir, Bagyo : Jangan Dikira Hanya Mas Gibran yang Punya Konsultan!
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.