Kasus Penembakan Mobil Bos Tekstil di Solo, Pelaku Mengaku Seorang Pedagang Bukan Pengusaha
LJ menggunakan pistol semi otomatis Walther berkaliber 22 dengan menyasar super bos kaya raya pengusaha tekstil inisial I (72).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - LJ (72), pelaku yang menghujani bos tekstil mengaku kepada polisi bahwa dirinya bekerja sebagai pedagang.
LJ menggunakan pistol semi otomatis Walther berkaliber 22 dengan menyasar super bos kaya raya pengusaha tekstil inisial I (72).
Aksi penembakan dilakukan di Jalan Monginsidi, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo yang mengarahkan ke korban di dalam mobil Toyota Alphard hitam bernopol AD-8945-JP.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pelaku dan korban masih memiliki hubungan keluarga.
Namun, ketika dilakukan pendalaman oleh pihak kepolisian, pelaku mengaku sebagai seorang pedagang.
"Keterangan yang didapat dari tersangka saat kita periksa, profesi yang bersangkutan adalah pedagang," kata dia kepada TribunSolo.com, Kamis (3/12/2020).
Berkaitan dengan informasi motif yang dilakukan LJ karena adanya konflik keluarga, polisi belum menjawabnya, mereka masih melakukan pendalaman.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, pelaku dan korban sama-sama 'orang besar' dengan kekayaan berlimpah alias Crazy Rich Solo.
Baca juga: Pelaku Penembakan Mobil Pengusahan Tekstil Ditangkap saat Hendak Kabur ke Bekasi, Sudah Bawa Tiket
Pelaku merupakan sosok tidak asing dengan bisnis kain yang kemudian merambah dunia otomotif dengan perusahaan terkenalnya di kawasan Kecamatan Jebres.
Dia adalah 'raja otomotif' merek dagang tertentu berinisial JY (72).
Tapi dia sebelumnya menjadi pengusaha kain lalu beralih ke bisnis otomotif.
Sementara korban tidak lain yakni 'super bos' kaya raya pemilik salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia yang berada di Jaten Kabupaten Karanganyar.
Korban yakni I (72) yang merupakan istri pendiri dan pemilik bisnis tekstil kenamaan.