Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Slamet, Diduga Alami Hipotermia

Seorang pendaki ditemukan meninggal dunia di Gunung Selamet, diduga ia meninggak karena mengalami hipotermia.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kronologi Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Slamet, Diduga Alami Hipotermia
Kompas.com/istimewa
Gunung Slamet merupakan Gunung Tertinggi di Jawa Tengah (3.428 mdpl) dan terbesar di Pulau Jawa. Gunung Slamet berada di lima kabupaten (Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, Brebes). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pendaki ditemukan meninggal dunia di Gunung Selamet.

Korban bernama Syafanu Multazam (19) asal Kota Tegal.

Ia ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di sekitar area Pos 6 Jalur Blambangan, Purbalingga, Senin (7/12/2020).

Saat ditemukan Syafanu mengenakan celana pendek, jaket dan tanpa alas kaki. Diduga ia meninggal karena hiportemia.

Menurut Junior Manager Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito, Syafanu mendaki bersama enam rekannya pada Sabtu (5/12/2020) siang.

Di tengah perjalanan, Syafanu memilih beristirahat lebih lama di Pos 7. Sementara enam rekannya tetap melanjutkan perjalanan.

Syafanu kemudian melanjutkan perjalanan dengan rombongan lain dari Jakarta. Ia bertemu dengan enam rekannya yang turun di Plawangan.

Baca juga: Pendaki Gunung Slamet Ditemukan Tewas Akibat Kedinginan

Berita Rekomendasi

Enam rekannya kemudian menunggu Syafanu di Pos 3. Setelah menunggau selama 3 jam dan Syafanu tak juga terlihat, rombongan tersebut memutuskan turun dan tiba di basecamp Bambangan pada Minggu (6/12/2020).

Mereka kembali menunggu Syafanu hingga Minggu malam. Karena khawatir, ketua rombongan melapor ke pengelola.

"Tapi sampai Magrib korban tidak kunjung turun, sehingga ketua rombongan melapor ke pengelola basecamp Bambangan bahwa seorang teman sesama pendaki ada yang belum turun," kata Sugito.

Tim SAR pun turun tangan mencari Syafanu dan korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Senin sekitar pukul 23.55 WIB.

Jasad Syafanu kemudian dievakuasi dan tiba di Puskesmas Karangreja pada Selasa (8/12/2020) pagi.

"Saat ditemukan, korban mengenakan celana pendek, berjaket dan tidak mengenakan alas kaki," kata Sugito.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Karangreja dan Inafis Polres Purbalingga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Korban kemungkinan meninggal dunia karena mengalami hipotermia atau kedinginan," jelas Sugito.

Setelah diperiksa, jasad Syafanu diserahkan ke pihak keluarga.

"Jenazah sudah kami serahkan kepada pihak keluarga," ujar Sugito.

Baca juga: Viral Video Penyelamatan Pendaki yang Terjebak di Bawah Batu Besar Selama 12 Jam

Cuaca buruk, jalur Gunung Slamet dari Purbalingga ditutup

Sementara itu dua jalur pendakian Gunung Slamet dari Kabupaten Purbalingga ditutup sejak Senin (7/12/2020).

Penutupan jalur pendakian Bambangan dan Gunungmalang dilakukan karena beberapa hari terakhir, cuaca buruk terjadi di wilayah tersebut.

Hal tersebut disampaikan Junior Manager Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito.

"Beberapa hari lalu teman-teman di basecamp melaporkan bahwa kondisi di atas hujan badai."

"Malam Senin saya ditelepon, katanya kondisinya buruk sekali, tim yang naik beberapa hari terakhir melaporkan hujan terus menerus dan badai," kata Sugito saat dihubungi, Selasa (8/12/2020).

Jalur tersebut akan dibuka jika cuaca di atas sudah kondusif.

Baca juga: Terjadi Hujan Es di Puncak Gunung Slamet, Para Pendaki Selamatkan Diri, 3 Alami Cedera & Hipotermia

Ia mengatakan, penutupan pendakian tidak terkait dengan penemuan pendaki yang meninggal karena hipotermia pada Senin malam.

"Tidak terkait dengan korban ini, korban ini kan diketahui hilang Senin sore."

"Beberapa hari sebelumnya tim melaporkan cuaca buruk, sehingga Senin pagi kami putuskan untuk menutup," jelas Sugito.

Menurutnya, cuaca ekstrem hanya terjadi di kawasan atas gunung.

"Semalam pukul 03.00 WIB temen-teman yang mengevakuasi jasad pendaki melaporkan di atas hujan badai, padahal saya di basecamp terang benderang," kata Sugito.

(Kompas.com: Fadlan Mukhtar Zain)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Pendaki Meninggal di Gunung Slamet, Ditemukan Menggunakan Celana Pendek, Berjaket, dan Tanpa Alas Kaki"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas