Bahagianya 19 Nelayan Aceh Bisa Kembali ke Kampung Halaman Setelah Setahun Ditahan Otoritas India
Para nelayan mengaku sangat bersyukur dan bahagia bisa kembali ke Indonesia setelah setahun lamanya ditahan pihak otoritas India.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 19 nelayan Aceh yang ditahan ororitas India, Minggu (13/12/2020) tiba di Aceh.
Kepulangan mereka disambut oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan istrinya, Dyah Erti Idawati, serta Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri.
Para nelayan itu tiba di Indonesia pada Sabtu (12/12/2020).
Mereka terbang menggunakan pesawat Air Asia dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 17.00 WIB.
Para nelayan mengaku sangat bersyukur dan bahagia bisa kembali ke Indonesia.
"Alhamdulillah, kami bersyukur sudah tiba di Indonesia hari ini, dan kami sangat merindukan keluarga di kampung," kata Syahrul, nelayan asal Ulee Glee, Pidie Jaya, sesaat setelah mendarat di Jakarta.
Baca juga: Sikapi Kondisi 15 Tahun Perdamaian Aceh, Tiga Pemuda Mogok Makan
Ia menyampaikan terima kasih kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan juga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan tentunya juga kepada Pemerintah Aceh yang sudah memfasilitasi penjemputan mereka.
Selama ini, Pemerintah Aceh memang gencar mengupayakan pemulangan ke-19 nelayan Aceh itu.
Kepulangan mereka bahkan disambut langsung oleh Pemerintah Aceh, baik saat di Jakarta maupun ketika tiba di Aceh.
Kemarin saat tiba di Aceh, rombongan nelayan ini dijamu oleh Gubenur Aceh di Meuligoe.
Dalam sambutannya, Gubernur Nova berpesan agar para nelayan tetap menjaga semangat, menjaga kesehatan dan kembali ke keluarga menjalani kehidupan seperti sediakala.
"Mudah-mudahan tidak terjadi trauma. Tetap jaga kesehatan, kembalikan semangatnya dan kembali jalani hidup seperti sediakala. Saat sudah siap, syedara lon bisa kembali melaut. Sampaikan salam hangat saya kepada keluarga di rumah," pesan Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Nova juga berpesan kepada para nelayan agar terus menjaga kesehatan, apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini.
"Masa sekarang ini situasi sedang tidak menentu. Selain karena pandemi Covid-19, cuaca juga tidak menentu. Beberapa daerah saat ini sedang mengalami banjir. Untuk itu, tetap jaga kesehatan diri dan keluarga, serta menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas," tambahnya.
Nova juga menjelaskan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Aceh untuk memulangkan para nelayan dari India.
"Karena menyangkut dua negara, maka Pemerintah Aceh harus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan melengkapi berbagai proses administrasi yang diperlukan. Hal inilah yang mengakibatkan proses pemulangan lumayan lama. Tapi Alhamdulillah, hari ini saudara-saudara semua sudah bebas dan akan segera berkumpul kembali kepada keluarga," jelas Nova.
Baca juga: Ketua KPA Pusat Muzakir Manaf Pulangkan 18 TKI Aceh dari Malaysia
Sementara Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal, saat menyambut kepulangan ke-19 nelayan di Jakarta, Sabtu (12/12/2020) mengatakan, Pemerintah Aceh akan menfasilitasi segala kebutuhan para nelayan, baik selama menginap di Jakarta maupun untuk pemulangan ke Aceh.
"Hal ini sesuai dengan yang diamanahkan pimpinan kita, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Jadi kalau mereka perlu bantuan sesuatu bisa langsung menghubungi kita (BPPA)," ucapnya.
Almuniza menjelaskan, ke-19 nelayan itu merupakan awak kapal motor (KM) Selatan Malaka.
Mereka ditangkap otoritas India pada 24 Desember 2019 karena sudah melewati perbatasan negara tersebut.
"Saat itu kapal yang mereka tumpangi mesinnya rusak, sehingga dibawa arus ombak hingga memasuki batas teritorial laut India. Dan mereka ditangkap petugas patroli di perairan Nikobar," kata Almuniza.
Adapun ke-19 nelayan itu masing-masing: Rusli (Sigli), Mustafa Abdullah (Jeunieb, Bireuen), Muliadi (Jurong Pante, Sakti, Pidie), Muhammad (Kuta Glumpang, Samudera, Aceh Utara), Syahrul (Jangka Buya, Pidie Jaya), Muhammad Yusuf (Alur Cucur, Rantau, Aceh Tamiang).
Lalu, Muhammad Hasan (Keumala, Pidie), Razali (Jangka Buya, Pidie Jaya), Abdur Rahman Syahrel (Cot Batee, Kuala, Bireuen), Ilyas Ishak (Blang Gandai, Jeumpa, Bireuen), Tahur Ali (Ujong Blang, Kuala, Bireuen), Muhamadur (Batee, Pidie), Minja Syah Putra (Pasir Induk, Gayo Lues).
Kemudian, Sayuti (Pulo Gajah Mate, Simpang Tiga, Pidie), Arul (Kualaraja, Bireuen), Zulkifli (Tunong, Panteraja), Samsul Bahri (Panton Makmur, Kreung Sabee, Aceh Jaya), Junaidi (Gampong Pande, Kutaraja, Banda Aceh), dan Junaldi (Simpang Tiga, Pidie).(dan)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul ‘Kami Sangat Rindu Keluarga’, 19 Nelayan Aceh tiba dari India
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.