1,5 Tahun Bertetangga dengan Teroris, Sosoknya Mencurigakan: Sebelum Pandemi Selalu Pakai Masker
Pria bernama Zulkarnaen alias Abdul Rahman adalah tersangka teroris Bom Bali 2 di Lampung.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Pria bernama Zulkarnaen alias Abdul Rahman adalah tersangka teroris di Lampung.
Ia juga tokoh Jamaan Islamiyah (JI) yang menjadi buronan kelas kakap.
Zulkarnaen ternyata sudah memakai masker sebelum masa pandemi Covid-19.
Dengan demikian, wajahnya jarang kelihatan oleh tetangganya dan sukar dikenali.
Baca juga: Polisi Sebut Teroris Sebar Lebih dari 20 Ribu Kotak Amal di 12 Wilayah untuk Danai Aksi
Fakta tersebut diketahui saat Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan dan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad meninjau rumah Zulkarnaen di Desa Taman Fajar, Purbolinggo, Lampung Timur, Sabtu (19/12/2020) malam.
Supriyanto, tetangga sebelah rumah mengatakan, Zulkarnaen dikenal warga dengan nama Abdul Rahman.
Baru tinggal 1,5 tahun, selalu pakai masker
"Baru sekitar satu tahun setengah tinggal di sini. Sebelum di rumah yang sekarang, dia tinggal di rumah dekat jalan itu," kata Supriyanto.
Menurut Supriyanto, jauh sebelum penangkapan pada 10 Desember 2020 kemarin, sebenarnya warga sudah curiga dengan Zulkarnaen.
Sejak pertama kali tinggal di desa tersebut, Zulkarnaen selalu mengenakan masker. Sehingga wajahnya tidak pernah terlihat.
"Sebelum (pandemi) Corona, sudah pakai masker setiap hari, jadi jarang kelihatan wajahnya," kata Supriyanto.
Baca juga: Penampakan Bungker Khusus Milik Terduga Teroris, Tak Diketahui Orang Lain, Ini Isinya
Jarang bergaul
Pada saat penangkapan oleh Tim Densus 88 pun, warga seperti sudah tidak kaget lagi, lantaran perilaku tertutup dari Zulkarnaen tersebut.
"Jarang bergaul, seandainya keluar pun, misalnya ke mushala, usai shalat langsung pulang," kata Supriyanto.
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengungkapkan, Zulkarnaen ini adalah salah satu tokoh Jamaah Al Islamiyah yang menyusun strategi sejumlah teror di Jakarta.
Susun strategi pemboman
Di antaranya, pemboman Kedutaan Besar Filipina dan Gereja Katedral Jakarta dan Medan di tahun 2002.
"Kemudian, pemboman Gereja Atrium Senen dan Gereja HKBP Jakarta Timur di tahun 2000," kata Ahmad.
Lalu pemboman hotel JW Marriott tahun 2003, Kedutaan Besar Australia tahun 2004 serta konflik di Ambon dan kerusuhan di Poso. (Kompas.com/Tri Purna Jaya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Tetangga Teroris Lampung, Curiga 1,5 Tahun Tinggal Selalu Pakai Masker dan Jarang Bergaul"