Kisah di Balik Dua Pasutri Tertarung dalam Pilkada di Ciamis, Ada yang Daftar Semenit Sebelum Tutup
Meski asli dari Desa Jagabaya, tapi Nana dan istrinya tinggal dan ber-KTP Desa Panawangan, Kecamatan Panawangan
Editor: Eko Sutriyanto
![Kisah di Balik Dua Pasutri Tertarung dalam Pilkada di Ciamis, Ada yang Daftar Semenit Sebelum Tutup](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasutri-pilkades-ciamis1.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Dari 143 desa yang menggelar Pilkada Serentak di Ciamis, yang berlangsung Sabtu (19/12/2020), ada 2 desa yang calon kadesnya pasangan suami-istri.
Mereka bertarung berebut raihan suara untuk menjadi kades.
Pertarungan suami istri itu terjadi di Desa Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti dan Desa Jagabaya, Kecamatan Panawangan.
Di Desa Padamulya berhadapan Enjang Haerudin dengan istrinya, Yuliani, sementara di Desa Jagabaya bertarung Nana Juhana SPd (61) dengan istrinya, Dian Rahmawati SPd (40).
Kedua istri tersebut mendaftar pada menit-menit akhir perpanjangan waktu pendaftaran calon kades.
“Istri saya mendaftar satu menit menjelang batas akhir pendaftaran perpanjangan kedua waktu pendaftaran.
Baca juga: Suami Lawan Istri di Pilkades, gara-gara H-5 Penutupan Tak Ada Calon yang Daftar
Hari itu Rabu (16/2/2020) sore menjelang batas waktu pukul 15.00,” kata Nana Juhana kades terpilih Desa Jagabaya, kepada Tribun, Senin (21/12/2020).
Menurut Nana, pada jadwal utama pendaftaran calon kades tidak ada calon yang mendaftar.
“Padahal sebelumnya ramai ada tiga orang yang bakal nyalon termasuk kades sebelumnya. Tetapi ternyata tidak seorang pun yang mendaftar.
Sehingga panitia melakukan perpanjangan waktu pendaftaran. Saya mendaftar pada hari terakhir perpanjangan waktu pertama,” katanya.
Tapi saat itu, menurut Nana, baru hanya seorang yang mendaftar sehingga panitia pilkades memperpanjang waktu pendaftaran kedua, karena sesuai ketentuan, minimal dua calon yang mendaftar.
“Panitia dan berbagai pihak, minta saya agar ibu saja yang ikut nyalon.
Daripada pilkades gagal dilaksanakan karena calon hanya satu.
Baca juga: Mantan Kades dan Kelompok Tani Jadi Tersangka Mafia Tanah Sport Center di Deliserdang