Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sopir Truk Ayam Tewas Ditembak Begal, Pelaku Bawa Kabur Rp 60 Juta, Korban Dituduh Bawa Sabu

Seorang sopir truk ayam potong tewas ditembak begal. Sebelum menembak, pelaku sempat menuduh korban membawa sabu.

Editor: Miftah
zoom-in Sopir Truk Ayam Tewas Ditembak Begal, Pelaku Bawa Kabur Rp 60 Juta, Korban Dituduh Bawa Sabu
The Indian Express
Ilustrasi pembunuhan- Seorang sopir truk ayam potong tewas ditembak begal. Sebelum menembak, pelaku sempat menuduh korban membawa sabu. 

TRIBUNNEWS.COM- Seorang sopir truk ayam potong tewas ditembak begal.

Sebelum menembak, pelaku sempat menuduh korban membawa sabu.

Korban bernama Anggi Prayitno (22), sopir truk pengangkut ayam potong tewas setelah ditembak dua orang begal usai mengantar pesanan di Kabupaten Mesuji.

Anggi yang merupakan warga Moro Seneng, Kecamatan Mesuji Timur, itu tewas di rumah sakit.

Kapolres Mesuji AKBP Alim mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Poros Desa Margojadi, Kecamatan Mesuji Timur, Sabtu (26/12/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.

Peristiwa itu terjadi saat korban bersama rekannya, HBI, mengendarai truk dari Desa Tri Karya Mulya, Kecamatan Tanjung Raya, sekitar pukul 22.00 WIB.

Mereka membawa ayam potong pesanan seorang pembeli berinisial GMT di Desa Margojadi.

Baca juga: Soal Tewasnya 6 Laskar FPI, Fadli Zon: 3 Minggu Tak Ada Kejelasan

Baca juga: Hilang saat Nongkrong, Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Dalam Sumur, Resleting Celananya Terbuka

Baca juga: Penembakan di Arena Bowling Illinois, Tiga Orang Tewas dan Tiga Luka-luka

Berita Rekomendasi

Saat tiba di desa tujuan, Anggi dan HBI menurunkan muatan ayam potong tersebut. Mereka memindahkannya ke mobil pikap milik GMT.

Ketika memindahkan muatan, tiba-tiba datang dua orang tak dikenal mengendarai sepeda motor menghampiri mereka.

"Saat menurunkan muatan, datang dua orang tidak dikenal mengendarai sepeda motor menghampiri korban dan kedua saksi," kata Alim saat dikonfirmasi, Minggu (27/12/2020).

GMT menduga kedua orang itu merupakan preman di wilayah itu.

Ia lalu memberi uang sebesar Rp 50.000 kepada mereka.

Kedua orang tak dikenal itu pergi setelah mengambil uang Rp 50.000 dari GMT.

Setelah pekerjaannya usai, Anggi dan HBI melanjutkan perjalanan ke Desa KTM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas