Pasien Meninggal akibat Covid-19 di Yogyakarta Meningkat Lagi, Sehari Pernah Dimakamkan 7 Jenazah
Kasus pasien meninggal dunia dengan status positif covid-19 di Kota Yogyakarta kembali meningkat pada bulan Desember 2020.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Kasus pasien meninggal dunia dengan status positif covid-19 di Kota Yogyakarta kembali meningkat pada bulan Desember 2020.
Namun tim pemulasaran jenazah sudah lebih siap dan tidak lagi dibuat kewalahan.
Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Yogyakarta, Budi Purwono mengatakan, terdapat korelasi antara peningkatan kasus positif covid-19, dengan angka pasien yang meninggal dunia.
Hal tersebut, seakan mengulang fenomena pada kisaran September dan Oktober silam.
"Bahkan, kemarin itu (Senin, 28/12/2020), kita melaksanakan 7 pemakaman prosedur Covid-19 dalam 24 jam, pagi sampai malam," terangnya, Selasa (29/12/2020).
Walau begitu, pihaknya sudah memiliki formula tersendiri, supaya tak kewalahan lagi, seperti saat menangani lonjakan sebelumnya.
Berbekal tujuh tim pemuliaan jenazah, dengan kekuatan tujuh personel di setiap regu, pihaknya pun sanggup melewati tugas nan berat itu.
"Sekarang memang ada korelasi antara peningkatan kasus, dengan tren pemakaman. Dulu pas September dan Oktober itu sempat naik, terus Oktober turun, kemudian Desember mengalami kenaikan lagi," jelas Budi.
"Insyaallah tidak (kewalahan). Siklusnya juga tetap, petugas setelah berangkat kita istirahatkan, lalu 24 jam berikutnya baru ditugaskan kembali," tambahnya.
Oleh sebab itu, pihaknya tidak harus meminta bantuan dari warga, atau keluarga, untuk memakamkan jasad pasien, karena masih bisa ditanggulangi sendiri.
Baca juga: Fakta-fakta GeNose, Alat Deteksi Covid-19 dengan Hembusan Napas, Tingkat Akurasi Sampai 93%
Hanya saja, peran masyarakat tetap dibutuhkan, terutama untuk proses penggalian dan pengondisian wilayah.
"Jadi, keterlibatannya cuma sebatas itu. Yang memasukkan jenazah, hingga memendam tetap petugas kami. Cuma, yang merapikan dari maayarakat," ucapnya.
Budi mengimbau kepada masyarakat agar bisa memahami tugas tim pemuliaan jenazah pasien Covid-19 ini, dengan menyesuaikan situasi.
Dalam artian, tidak perlu menentang karena sudah jadi prosedur.
"Penentuan protap itu kan sesuai rekomendasi medis. Kami di kota ada Perwal yang mengatur pemuliaan jenazah dengan prosedur Covid-19. Kami minta kehati-hatian warga ya, supaya menyesuaikan," katanya. (Tribunjogja.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pemakaman Prosedur COVID-19 di Kota Yogyakarta Kembali Melonjak pada Desember