Fakta Teror Bom Masjid di Makassar, Awalnya Pelaku Tanyakan Penjualan Kalender Lalu Ngaku Teroris
Sebuah masjid di Makassar mendapatkan ancaman berupa teror bom, Rabu (30/12/2020).
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah masjid di Makassar mendapatkan ancaman berupa teror bom, Rabu (30/12/2020).
Adapun lokasi kejadiannya Masjid Mujahidin yang berada di Jalan Maccini Sawah, Kota Makassar.
Awalnya pelaku menanyakan soal penjualan kalender.
Setelah dihubungi kembali, pelaku mengaku sebagai seorang teroris.
Ancaman tersebut dilakukan melalui telepon, ia mengaku akan meledakkan masjid tersebut.
Petugas kepolisian langsung melakukan sterilisasi sambil menunggu tim penjinak bom dari Gegana Brimob Polda Sulsel.
Baca juga: Masjid di Makassar Dapat Ancaman Bom, Gegana Turun Tangan, Benda Mencurigakan Ternyata Hanya Ember
Ancaman tersebut diterima wakil pengurus Masjid Mujahidin, Haji Ila Muhammada (53) sekitar pukul 17.49 Wita.
Awalnya penelpon menanyakan kalander baru 2021. Ila kemudian menjelaskan jika pihak pengurus tidak membuat kalender Masjid Mujahidin.
"Saya bilang tidak ada kalender, karena kita tidak pernah buat kalender," kata Ila.
Lalu penelpon menghentikan pembicaraan.
Karena penasaran, Ila menelpon balik nomor tersebut. Walaupun berulang kali dihubungi, namun tak kunjung tersambung.
Ia pun menghubungi nomor misterius tersebut menggunakan ponsel putra sulungnya, Ibnu (22).
Saat itu nomor tersebut tersambung dan orang tak dikenal mengatakan jika dia teroris.
Baca juga: Pelempar Bom Molotov di Masjid Cengkareng Diduga Stres, Sempat Dirawat di RSJ
"Setelah saya telpon pakai hape yang satu dia angkat. Saya tanya siapa ini? Dia bilang saya teroris, saya mau kasih ledak masjid mu, sudah ada itu bom saya simpan di dalam dekat mimbar sama lantai dua," ujarnya.