Bidan di Ponorogo Meninggal karena Covid-19, Esoknya Kedua Orangtuanya Menyusul, Gejala Mereka Sama
Sang bidan sempat mendapatkan perawatan tiga hari di ICU RSU Muhammadiyah hingga dinyatakan meninggal dunia.
Editor: Willem Jonata
Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) dr Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) menambahkan pada seluruh ibu hamil untuk mentaati protokol kesehatan, mengingat laporan ibu hamil sampai saat ini separuhnya merupakan Orang tanpa Gejala, maka sebaiknya menahan diri tidak keluar rumah demi keselamatan diri dan bayi dalam kandungan.
"Ibu hamil memiliki imun yang lebih rendah selama masa kehamilan sehingga sangat rawan tertular atau terpapar virus serta diharap mengikuti protokol testing sesuai di fasilitas kesehatan dan mengikuti anjuran dokter atau bidan menangani," pesan Ari.
Meski belum ada penelitian virus Corona dapat menular pada janin dalam kandungan, namun ketika seorang ibu hamil sudah terkonfirmasi positif, maka bayi yang baru dilahirkan dapat berpotensi tertular juga karena kontak fisik.
"Maka dari itu lindungi keselamatan diri, bayi dalam kandungan dan bayi baru lahir, dan seluruh orang di sekitar Anda dengan tidak keluar rumah serta menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan ketat," kata Dr Ari Kusuma Januarto, SpOG(K).
Para dokter yang meninggal terdiri dari 237 dokter dan 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, 10 tenaga lab medik.
Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 101 dokter umum (4 guru besar), dan 131 dokter spesialis (7 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah kematian dokter tertinggi.
Berikut data kematian Dokter dan tenaga kesehatan berdasarkan provinsi:
- Jawa Timur 46 dokter, 2 dokter gigi, 52 perawat, 1 tenaga lab medik
- DKI Jakarta 37 dokter, 5 dokter gigi, 24 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik
- Jawa Tengah 31 dokter, 24 perawat, 3 tenaga lab medik
- Sumatra Utara 24 dokter dan 3 perawat,
- Jawa Barat 24 dokter, 4 dokter gigi, 23 perawat, 4 apoteker, 1 tenaga lab medik
- Sulawesi Selatan 11 dokter dan 6 perawat,
- Banten 8 dokter dan 2 perawat,
- Bali 6 dokter, 1 tenaga lab medik
- DI Aceh 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik
- Kalimantan Timur 6 dokter dan 4 perawat,
- DI Yogyakarta 6 dokter dan 2 perawat,
- Riau 5 dokter, 2 perawat
- Kalimantan Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat,
- Sumatra Selatan 4 dokter dan 5 perawat,
- Sulawesi Utara 4 dokter, 1 perawat
- Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat,
- Nusa Tenggara Barat 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik
- Bengkulu 2 dokter,
- Sumatra Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat,
- Kalimantan Tengah 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker
- Lampung 1 dokter dan 2 perawat,
- Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat,
- Sulawesi Tenggara 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat,
- Sulawesi Tengah 1 dokter,
- Papua Barat 1 dokter
- Papua 2 perawat,
- Nusa Tenggara Timur 1 perawat,
- Kalimantan Barat 1 perawat, 1 tenaga lab medik
- Jambi 1 apoteker,
- DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat, serta
- Satu dokter masih dalam koonfirmasi verifikasi.
Sebagian ini telah tayang di surya.id dengan judul Satu Tenaga Kesehatan Kabupaten Ponorogo Gugur Terpapar Covid-19, Ayah dan Ibunya Menyusul Meninggal