Kisah Pemuda Gali Kuburan Pakai Tangan di Tegal yang Viral
Sempat akan digratiskan melanjutkan SMA, namun anaknya menolak dengan alasan agar bisa membahagiakan orangtua.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL -- Warga di Kota Tegal, Jawa Tengah, digegerkan dengan peristiwa aneh.
Seorang pemuda menggali kuburan dengan kedua tangannya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kota Tegal.
Kejadian ini pun viral, karena videonya muncul di media sosial.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada, Rabu (30/12/2020) sekira pukul 07.00 WIB.
Lokasi kejadian berada di TPU dekat Pasar Bandung Kimpling Lama, Kelurahan Debongkidul, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
Pemuda itu dikenal bernama Wawan (23), warga Desa Kepandean, Kabupaten Tegal.
Baca juga: Gadis Asal Asahan Tewas Dibunuh di Malaysia, Sesal Sang Ibu Hingga Cerita Soal Bunga Kuburan
Seorang warga, Surip (64) mengatakan, pemuda yang menggali kuburan tersebut adalah orang stres baru.
Ia menyaksikan aksi pemuda tersebut dari awal kedatangannya.
Ia mengatakan, pemuda itu datang dari arah selatan berjalan menuju Pasar Bandung Kimpling Lama.
Dia berjalan membawa tasbih dengan tangan yang diangkat lurus ke depan.
Tiba-tiba dia menabrak meja di depan rumah potong ayam di seberang TPU.
Baca juga: Kisah Orangtua Tega Bobol Kuburan Anak dengan Tujuan Khusus: Meninggalkan Putriku Sendirian
Dia tertimpa timbangan dan tidak sadarkan diri.
"Dia sadar lalu melangkah ke kuburan.
Sandaran sebentar di pagar yang ada di kuburan.
Setelah itu langsung menggali," kata Surip kepada tribunjateng.com, Sabtu (2/1/2021).
Surip mengatakan, saat kejadian jalan padat dipenuhi warga yang menonton.
Bahkan jalan sempat macet.
Kemudian petugas TNI datang merayu pemuda tersebut untuk berhenti menggali.
"Lalu dirayu, petugas TNI bilang alammu bukan di situ.
Pemuda itu diangkat, dimandiin, dan dibawa pulang ke rumahnya," jelasnya.
Orangtua Wawan, Nur (49) mengatakan, ada gangguan saraf yang menimpa anak keduanya itu.
Kondisi tersebut berlangsung sudah tiga bulan, sejak Oktober 2020.
Menurut Nur, sebelumnya kondisi anaknya masih normal dan sehat.
Dia bahkan bekerja di pelayaran sudah dua tahun lebih.
"Terakhir berlayar kemarin habis lebaran pergi ke Batam.
Kontrak enam bulan, baru empat bulan pulang," kata Nur yang sehari-hari berjualan nasi rames.
Nur menceritakan, anaknya belum masuk kategori gila.
Anaknya masih bisa paham saat diajak berkomunikasi.
Tapi terkadang dia suka kumat dan mengamuk.
Menurutnya, kondisi saat kumat seperti orang yang kerasukan jin.
Ia mengatakan, setelah mengamuk anaknya selalu minta maaf dan menyampaikan ingin membahagiakan orangtuanya.
"Dia anak yang baik. Sejak bapaknya meninggal dunia, dia selalu bilang pengin bahagiain mamah.
Sampai sekarang setelah ngamuk dia masih bilang, pengin bahagiain mamah," ungkapnya.
Nur mengatakan, anaknya hanya lulusan SMP.
Sempat akan digratiskan melanjutkan SMA, namun anaknya menolak dengan alasan agar bisa membahagiakan orangtua.
Setelah lulus SMP, dia bekerja sebagai OB di Jakarta.
Berhenti bekerja jadi OB dia bekerja di pelayaran sampai Juli 2020.
Nur mengatakan, ia sedang mengajukan bantuan kepada kelurahan agar anaknya bisa ditempatkan di pondok pesantren pengobatan di Jawa Timur.
Ia berharap pihak kelurahan bisa membantunya.
"Sudah mengajukan buat berobat secara gratis.
Semoga pihak kelurahan bisa membantu," ungkapnya. (Fajar Bahruddin Achmad)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cerita Haru di Balik Viral Pemuda Gali Kuburan Pakai Tangan di Tegal: Dia Ingin Bahagiain Mamah