Pendaki Asal Surabaya Ditemukan Tewas Lantaran Terpeleset di Gunung Rinjani
Mochammad Fuad Hasan (26 tahun), pendaki Gunung Rinjani asal Surabaya, Provinsi Jawa Timur ditemukan tewas tim SAR gabungan,
Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNNEWS.COM - Mochammad Fuad Hasan (26 tahun), pendaki Gunung Rinjani asal Surabaya, Provinsi Jawa Timur ditemukan tewas tim SAR gabungan, pukul 05.00 Wita, Minggu (3/1/2021).
Dia diduga tewas setelah terpeleset dan jatuh ke dasar jurang Gunung Rinjani, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kecelakaan diketahui terjadi hari Jumat, 1 Januari 2021, pukul 13.00 Wita.
Mayatnya baru ditemukan tim SAR hari ini, di jalur pendakian Gunung Rinjani, kilometer 7,5 di bawah Pelawangan Senaru, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Saat ditemukan Mochammad Fuad Hasan dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady yang dikonfirmasi Tribun Lombok membenarkan kejadian tersebut.
"Dia pendaki yang naik sebelum pintu pendakian ditutup per 1 Januari 2021," kata Dedy, Minggu (3/1/2021).
Baca juga: Tukang Ojek dan Penumpang Perempuan Tertangkap Bawa Sabu di Lombok Tengah
Sebelum kecelakaan, hari Kamis (31/12/2020), sekitar pukul 10.30 Wita, korban bersama temannya M Hazazi, melakukan cekin di loket pintu masuk pendakian Gunung Rinjani, Jebag Gawah, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Pukul 11.00 Wita mereka melakukan pendakian Gunung Rinjani. Pukul 18.00 Wita keduanya tiba dan menginap di Pos Cemara 5.
Selanjutnya, hari Jumat (1/1/2021) sekitar pukul 10.00 Wita, korban dan temannya M Hazazi berangkat melanjutkan perjalanan.
Sekitar pukul 11.30 Wita korban dan M Hazazi tiba di pelawangan Senaru, kemudian langsung turun menuju Danau Segara Anak mengunakan jalur lama.
Sekitar pukul 13.00 Wita di sekitar kilometer 7,5, di bawah pelawangan Senaru, Hazazi melihat M Fuad HasanN terpeleset terjatuh di tebing.
Jarak Hazazi dan korban saat itu sekitar 10 meter dan cuaca pada saat itu kabut ringan dengan jarak pandang sekitar 10 meter.
Selanjutnya, Hazazi naik kembali ke pelawangan untuk mencari sinyal handphone, guna menghubungi petugas TNGR Senaru.
Baca juga: Frustasi Ditinggal Istri, Bapak Tiga Anak di Lombok Tengah Gantung Diri Dalam Rumah
Baca juga: Pemotor Anak di Lombok Tengah Tertabrak Dump Truck, 1 Anak Tewas 2 Luka-luka
Setelah mendapat kabar dari M Hazazi, petugas TNGR sebanyak 6 orang langsung naik menuju pelawangan Senaru.
Mereka melakukan pencarian dan bertemu Hazazi untuk melakukan pencarian.
Minggu pagi, pukul 05.00 Wita korban ditemukan tim TNGR dan Basarnas di bawah tebing dalam keadaan meninggal dunia.
Tim kemudian mengevakuasi jenazah korban untuk di bawa ke Puskesmas Senaru.
"Sekarang jenazahnya sudah dibawa ke RS di Mataram untuk pemeriksaan Covid-19," kata Dedy.
Berdasarkan hasil pemeriksaan VER dari perawat jaga Puskesmas Senaru, korban mengalami luka robek di kening sebelah kiri, luka lebam di panggul yang menyebabkan pendarahan pada organ dalam.
Kemudian luka lecet di bagain pinggang sebelah kanan akibat terjatuh ke dalam jurang dengan kedalaman 100 M.
Selanjutnya, korban langsung dibawa perwakilan keluarga ke RSUD Kota Mataram untuk mengurus proses pemulangan jenazah ke daerah asal.
Korban diketahui beralamat di Sawah Pulo Wetan 4/10, Rt 010, Re 012, Desa Ujung, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Atas kejadian itu, keluarga sudah ikhlas menerima kematian korban dan menganggap sebagai musibah dan menolak untuk di lakukan autopsi.
(*)