Terungkap Penyebab Tangan Perawat di Aceh Putus, Ternyata Kena Pisau Pemotong Rumput yang Lepas
Penyebab putusnya tangan seorang perawat di Aceh akhirnya terungkap. Tangan korban terputus akibat terkena pisau pemotong rumput yang lepas.
Editor: Miftah
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab putusnya tangan seorang perawat di Aceh akhirnya terungkap.
Tangan korban terputus akibat terkena pisau pemotong rumput yang lepas.
Pelaku ternyata juga sempat berusaha melepas pisau tersebut dari lengan korban.
Teka-teki penyebab putusnya tangan kanan Anna Mutia (28) perawat Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Aceh Barat Daya (RSUTP Abdya) yang berujung meninggal dunia, kini terjawab sudah.
Ibu satu anak ini ditemukan tergeletak tidak sadarkan diri di atas jalan Dusun Ingin Jaya, Gampong Ujong Padang, Kecamatan Susoh, Senin (28/12/2020) pagi sesuai terkena pisau pemotong rumput yang lepas milik AB (65).
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Abdya, AKBP Muhammad Nasution SIK malalui Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi STP didamping Kabag Ops dan Kapolsek Susoh, Iptu Barmawi, saat menggelar pers rilis, Selasa (5/1/2021) di halaman Mapolres setempat.
"Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan motif musibah yang menimpa Anna," ujar Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi STP didamping Kabag Ops dan Kapolsek Susoh, Iptu Barmawi, saat menggelar pers rilis, Selasa (5/1/2021) di halaman Mapolres setempat.
Baca juga: Ditinggal Kabur Rekannya, Pencuri Motor Diamuk Massa, Akhirnya Tewas setelah Jalani Perawatan
Baca juga: Perawat yang Putus Tangan di Abdya Akhirnya Meninggal, Kondisi Memburuk Usai Operasi Penyambungan
Awalnya, katanya, pihaknya menduga musibah yang menimpa Anna merupakan laka tunggal.
Namun setelah mendapat laporan pihaknya melakukan penyelidikan.
"Pelaku sudah ditangkap. Intinya, kita sudah mengungkap motif yang selama ini masih tanda tanya, ada yang mengatakan begal, perampokan dan begal, atau dendam itu tidak benar, yang benar adalah beliau terkena pisau pemotong rumput," tegas AKP Erjan.
Menurutnya, apa yang menimpa Anna itu adalah kecelakaan kerja dan tidak ada unsur kesengajaan.
"Awalnya pelaku berusaha mencabut pisau yang nyangkut di lengan korban.
Karena merasa ketakutan, beliau membuang kepingan ini ke kebunnya," terangnya.
Atas musibah itu, AB terancam lima tahun lima tahun penjara atau dijerat Pasal 359 KUHPidana.
Sebelumnya dibalut misteri
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang perawat RSUTP Abdya yang mengalami peristiwa putus tangan total saat ditemukan tergeletak di lintasan desa sepi, Senin (28/12/2020) pagi.
Penyebabnya, hingga saat ini masih dibalut misteri.
Korban bernama Anna Mutia (28), warga Desa Alue Pisang, Kecamatan Kuala Batee. Ia ditemukan di atas permukaan jalan aspal lintasan jalan desa dari Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh menuju Desa Ie Mameh, Kecamatan Kuala, Senin (28/12/2020) pagi.
Kondisi luka yang dialami korban cukup mengenaskan, tangan sebelah kanan putus total sejak dibawah bahu atau di atas siku.
Potongan lengan korban yang sudah putus ditemukan dalam rumput pinggir jalan sebelah kanan jalan, jarak 3 meter dari tubuh korban yang tergeletak.
Petugas medis yang memberi pertolongan darurat di Ruang IGD RSUTP Abdya di Padang Meurantee, Desa Ujong Padang, Susoh, dilaporkan tidak menemukan luka bentuk trauma tumpul pada lengan putus.
Melainkan bentuk luka bersih atau tidak seperti bentuk luka lazimnya dialami korban kecelakaan lalu lintas.
Sehingga, petugas medis setempat tidak yakin peristiwa tangan putus yang dialami perawat itu disebabkan kecelakaan murni.
Kini, tangan Anna Mutia (28) yang sempat putus berhasil disambung kembali.
Tangan korban berhasil disambung kembali oleh tim medis RSUZA Banda Aceh setelah menjalani operasi beberapa jam.
"Iya, alhamdulillah operasi tangan korban berhasil, dan selesai," ujar dr Ismail Muhammad SpB.
Ia menyebutkan, operasi oleh tim RSUZA itu, berlangsung hampir enam jam atau dimulai sejak, Senin (28/12/2020) Pukul 23.30 WIB hingga Selasa (29/12/2020) sekira 05.00 WIB.
"Iya selesai operasi semalam sampai pukul 05.00 WIB pagi," ungkapnya.
dr Ismuha belum bisa memastikan apakah tangannya bisa kembali berfungsi atau tidak, karena akan dilakukan observasi atau pemantauan beberapa hari kedepan.
"Hasilnya mulai nampak beberapa hari kedepan, tentu kita berdoa tangannya bisa kembali berfungsi normal," pintanya.
Anna Mutia, katanya, merupakan tanaga kontrak di RSUTP yang bertugas di ruang Rindu E atau penyakit paru. Selama ini, Anna dikenal anak yang sopan, rajin dan baik, tidak ada masalah dalam bekerja.
"Selama ini, dia tidak ada masalah, dan anaknya bagus (dalam bekerja), sehingga kami sangat kaget, mendengar dia tertimpa musibah seperti ini. Semoga dia bisa pulih, dan bisa kembali beraktifitas," pungkasnya.
Akhirnya meninggal dunia
Ternyata akhirnya nyawa Anna Mutia tak tertolong dan meninggal dunia meski sudah menjalani perawatan maksimal.
Innalillahi wainna ilaihi rajiun, Anna Mutia (28) perawat Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Aceh Barat Daya (RSUTP Abdya) yang ditemukan dalam kondisi tangan kanannya putus total meninggal dunia.
Ibu satu anak ini ditemukan tergeletak tidak sadarkan diri di atas jalan Dusun Ingin Jaya, Gampong Ujong Padang, Kecamatan Susoh, Senin (28/12/2020) pagi.
Sebelumnya perempuan ini mengendarai sepeda motor menuju Desa Ie Mameh, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Abdya.
Perawat ruang paru itu, menghempuskan nafas terakhir setelah beberapa hari menjalani perawatan di ICU RSUZA dalam kondisi tak sadarkan diri.
Fajri, suami korban yang dikorfirmasi tentang kabar duka itu, membenarkan bahwa sang istri telah meninggal dunia.
"Iya benar," ujar Fajri, suami Anna Mutia kepada Serambinews.com, Selasa (5/1/2021).
Menurut Fajri, sang istri menghembuskan nafas terakhir, Selasa (05/01/2021) sekira Pukul 7:15 WIB.
"Sekitar pukul 7 lewat atau sekira Pukul 7:15 WIB gitu," sebutnya.
Sejak masuk ke ruang ICU RSUZA Banda Aceh, kata Fajri, Anna Mutia belum sadarkan diri, sehingga pihaknya belum mendapatkan informasi apa-apa tentang apa penyebab tangan kanan istrinya tersebut bisa putus.
Sebelum menghadap kepada ilahi, tangan Anna yang sempat disambung oleh tim dokter RSUZA, harus dicopot kembali setelah dinyatakan tidak berfungsi, karena aliran darahnya tidak mengalir dengan baik.
"Belum, karena sejak masuk ICU, beliau belum sadarkan diri, jadi belum ada dapat informasi apa-apa," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul BREAKING NEWS - Tangan Perawat RSUTP Abdya Putus Kena Pisau Pemotong Rumput yang Lepas