Viral Foto Pantai Kuta Diserbu Sampah: Selama Musim Hujan, Sampah-sampah Ini Terus Berdatangan
Foto yang memperlihatkan penampakan Pantai Kuta, Kota Denpasar, Bali diserbu sampah viral di media sosial.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Foto yang memperlihatkan penampakan Pantai Kuta, Kota Denpasar, Bali, diserbu sampah viral di media sosial.
Foto tersebut pertama kali dibagikan oleh seorang warganet bernama @hiwayan dan menjadi berbincangan setelah diunggah ulang akun @punapibali.
Terlihat dari foto, berbagai jenis sampah seperti plastik hingga batang kayu menyebar di bibir pantai.
Tampak juga sejumlah petugas tengah berjuang keras membersihkan sampah-sampah ini.
Hingga Selasa (5/1/2021), foto milik @hiwayan telah mendapatkan ribuan respons dan tanggapan dari warganet lainnya.
Ada yang mengatakan, kejadian seperti ini adalah hal yang sering terjadi.
Baca juga: VIRAL Rekaman Telepon Trump Minta Pejabat Georgia Batalkan Kemenangan Joe Biden: Tak Ada yang Salah
Baca juga: Viral TikTok Lagi Ngumpul Ada Sirine Patroli, Dikira Satgas Covid Ternyata Prank Teman Sendiri
Baca juga: VIRAL Kisah Unik Nama Setiap Anak Ada Tambahan Dot Com, Ternyata Ini Inspirasi Orang Tuanya
"Udh biasa musim ujan pantai daerah sana sering kena sampah kiriman smg kedepannya bisa teratasi mikir dlu caranya gmn biar efektip," tulis akun @ddtdwix.
Warganet lain meminta pemerintah lebih memperhatikan masalah tersebut, termasuk membeli alat pembersih sehingga proses pembersihan bisa cepat selesai.
"Mungkin sudah saat nya pemerintah membeli mobil traktor yang bisa mengeruk sampah dan langsung menyaring pasir nya. Jd sampah kiriman bisa secara cepat dibersihkan dr pantai," komentar @chris_yudo.
Penjelasan dari Pemilik Foto
Pemilik foto bernama lengkap Wayan Suyadnya, menyebut gambar sampah-sampah di Pantai Kuta diambil pada Minggu (3/1/2021) kemarin pukul 07.30 Wita.
Sedangkan penyebabnya adalah hujan deras malam sebelumnya yang membuat sampah-sampah terbawa hingga ke pantai.
Berdasarkan pengalaman Wayan, diserbunya Pantai Kuta oleh sampah sering terjadi.
"Kejadian ini hampir setiap musim hujan, tahun lalu sampahnya kebanyakan berupa kayu, ada juga sampah plastiknya akan tetapi sebelumnya tidak sebanyak ini," katanya, Selasa.
Wayan kemudian mengirimkan kepada Tribunnews foto-foto sampah di Pantai Kuta di tahun 2016, 2018, dan 2019.
Baca juga: Viral Polisi Pukul Pengendara Motor di Subang, Kasat Lantas Berjanji akan Evaluasi Proses Penertiban
Baca juga: Viral Polisi Pukul Pengendara Motor di Subang, Kasat Lantas Berjanji akan Evaluasi Proses Penertiban
Baca juga: Viral, Aksi Massa Emak-emak di Medan, Hancurkan Arena Pejudian yang Resahkan Warga
Bahkan di tahun 2018, Susi Pudjiastuti yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan ikut membersihkan sampah yang ada.
"Selama musim penghujan, sampah-sampah ini terus berdatangan."
"Saat air laut pasang, dia akan terempas ke pantai dan saat air surut baru bisa dibersihkan. Begitu saja terus, seolah-olah tidak ada habisnya," ungkap Wayan kembali menegaskan penyebab menumpuknya sampah.
Pria asli Banjar Berawa, Tibubeneng, Kuta Utara, Badung ini, membeberkan alasannya saat membagikan foto-foto itu supaya masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan, terutama karena dampak negatif sampah terhadap dunia pariwisata.
Oleh karenanya, Wayan menilai permasalahan di atas bukan tanggung jawab satu orang saja.
Baca juga: Viral Video Pemuda Sebut Tim Satgas Covid-19 Bodoh, Berujung Menangis Menyesal: Minta Maaf
Baca juga: VIRAL Video Siswa SMA Praktik Akad Nikah di Sekolah, Rupanya Berharap Jadi Kenyataan di Masa Depan
Baca juga: Kisah Pemuda Gali Kuburan Pakai Tangan di Tegal yang Viral
"Kita semua harus bertanggung jawab, baik itu yang ada di pesisir pantai ataupun yang di mainland (di pegunungan), karena bisa saja awalnya sampah-sampah ini berada di pedalaman, kemudian saat musim hujan dia hanyut ke selokan, parit, kemudian ke sungai, lalu ke laut," urainya.
Terlebih secara geografis, pesisir Pantai Kuta terletak di cekungan atau pinggang Pulau Bali.
Saat angin berembus dari barat, sampah-sampah tersebut yang kemungkinan selama ini terapung di lautan menjadi terdampar di sepanjang pantai.
Terakhir, Wayan berharap untuk perusahaan besar dapat mengurangi penggunaan kemasan plastik.
"Apabila memungkinkan untuk menggunakan bahan-bahan yang bisa di daur ulang," tutup dia.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)