Menanti Pemulangan Jenazah Sunakip, ABK Asal Gunungkidul yang Meninggal di Kapal Ikan Taiwan
Elly memastikan agar hak pekerja seperti yang dialami almarhum Sunakip terpenuhi semua seperti asuransi hingga uang lembur.
Editor: Dewi Agustina
"Kalau ABK di luar kontrol kita, kalau yang lain (pekerja) ada dari BP2PMI dan yang lain. Kalau ini saya coba cek datanya juga tidak ada," ucap Ahsan.
Dihubungi terpisah, Dukuh Temuireng 2 Arif Apriyanto mengatakan, pihak keluarga masih menunggu kabar kepulangan jenazah Sunakip beserta dua orang temannya.
Sunakip anak pasangan Gani dan Wagiyah ini merupakan putra kedua dari tiga bersaudara.
Korban berangkat bersama dua orang lainnya Udiantoro dan Edi Susanto yang juga masih bertetangga.
Mereka bekerja di kapal penangkap ikan di Taiwan.
"Informasi dari Taiwan belum keluar hasil pemeriksaan, dan belum diketahui kapan bisa dibawa pulang," ucap Arif.
Dikutip dari Kompas.com, seorang pekerja kapal penangkap ikan di Taiwan, Sunakip (26) meninggal dunia.
Sunakip yang sudah 16 bulan bekerja di Taiwan itu dikabarkan meninggal karena sakit.
"Mereka yang di Taiwan belum bisa menyatakan kematian. Sakit dibawa ke rumah sakit tidak tertolong," kata Arif saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Dua ABK Asal Indonesia Turut Ditahan dalam Kapal Tanker Korea Selatan yang Disita Iran
Dari kabar yang dia terima, Selasa ini korban akan diautopsi pihak rumah sakit dan kepolisian di Taiwan.
"Nanti setelah autopsi akan diberitahukan penyebab kematiannya," kata Arif.
Alumni SMKN 1 Tanjungsari
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK N 1 Tanjungsari Muhammad Ikhsanudin mengakui Sunakip adalah alumni SMKN 1 Tanjungsari.
Namun demikian, pihaknya tidak mengetahui keberangkatan korban ke Taiwan.
Sebab, sejak beberapa tahun terakhir ini tidak merekomendasikan untuk alumninya bekerja di kapal penangkap ikan di Taiwan.