Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Minta Dibersihkan Kamarnya, Ini Permintaan Terakhir Pramugari Korban Sriwijaya Air ke Orang Tuanya

Kepergian Mia Trestiyani Wadu (23), pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta menuju Pontianak yang jatuh meninggalkan cerita bagi keluarga

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Minta Dibersihkan Kamarnya, Ini Permintaan Terakhir Pramugari Korban Sriwijaya Air ke Orang Tuanya
TribunBali/Istimewa
Mia Trestiyani Wadu (kiri) bersama ayahnya - Kepergian Mia, pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu meninggalkan cerita. 

Menurut sang kakak, Ardi Samuel Cornelis Wadu (25), sebelum berangkat Mia memang selalu menelepon orang tuanya, khususnya sang ibu.

Namun kemarin ia hanya mengirim pesan lewat WhatsApp.

“Ma, Mia mau berangkat,” demikian isi chat Mia seperti dituturkan Samuel.

“Tumben kemarin cuma chat, biasanya dia sebelum flight pas di bandara pasti nelpon mama," sambungnya.

Baca Juga: Lagu Pilot Sriwijaya SJ-182 : Jangan Ditanya Kemana Aku Pergi 

Baca juga:
Penyerahan Jenazah Okky Bisma Korban Sriwijaya Air SJ-182 Masih Tunggu Proses Penanganan

Di mata keluarga, Mia dikenal sebagai pribadi yang baik, lemah lembut, dan aktif dalam gerakan pemuda di Gereja GPIB Maranatha Denpasar.

“Selain itu yang pasti dekat dengan orang tua, setiap mau berangkat terbang dan tiba selalu memberi kabar orang tua,” kata Johny.

Sejak aktif menjadi pramugari sekitar 4-5 tahun yang lalu, Mia memang mulai jarang dalam kegiatan gereja karena banyak tugas penerbangan di luar kota.

Berita Rekomendasi

Namun setiap pulang ke Denpasar selalu berkumpul dengan teman-teman di gereja.

Baca Juga: Chat Terakhir Pramugara Okky Bisma yang Kini Jenazahnya Teridentifikasi 

Baca juga: Kisah-kisah Mengharukan Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Mia Sosok yang Baik

Ketua Umum IKB Kolorai Haw, Felix Diaz menuturkan, Mia merupakan sosok yang rajin beribadah, peduli pada semua orang, penurut dan santun.

“Dia juga rajin beribadah di mana tempat dia landing. Oh iya meski lahir dan besar di Denpasar, Mia kalau ada waktu sering pulang kampung,” katanya.

Tak hanya dikenal dengan pribadi yang baik dan peduli sesama, Mia juga tergolong seorang wanita muda yang berkompeten.

Selepas lulus sekolah dari SMP Negeri 9 Denpasar dan SMA Negeri 6 Denpasar, Mia berhasil meniti kariernya di dunia penerbangan.

Mia pernah diterima bekerja di tiga maskapai besar, dan menjatuhkan pilihan di Sriwijaya Air.

Baca juga: Kolisun jadi Korban Kecelakaan Sriwijaya Air Setelah Kulakan Barang Dari Solo

Baca juga: Kisah-kisah Mengharukan Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas