7 Kenangan Terakhir Keluarga Penumpang dan Kru Sriwijaya Air: Foto Sayap Pesawat, Sikap Tak Biasa
Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak menyisakan duka mendalam bagi para keluarga penumpang dan kru.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"Dia cuti pulang ke Jakarta karena istrinya melahirkan, kami sempat video call sebelum abang berangkat," kata Suci kepada Kompas.com, Sabtu (9/1/2021) malam.
Angga merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Setelah menyelesaikan sekolah di SMK Pelayaran Padang, Angga bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di sektor perkapalan di Kalimantan.
Ia pun menikah dengan seorang perempuan asal Pariaman pada Februari 2020.
Setelah menikah, Angga pindah ke Jakarta karena istrinya berdomisili di sana.
Sejak saat itu, Angga belum pernah pulang ke rumah orangtuanya karena kesibukan bekerja dan kondisi pandemi Covid-19.
Suci menambahkan, Angga mengambil cuti untuk menyambut kelahiran anaknya di Jakarta. Anak Angga, kata dia, lahir pada 2 Januari.
Karena belum bisa pulang ke kampung halaman, Angga mengobati rindu dengan kedua orangtuanya lewat video call, sekaligus memperlihatkan anaknya kepada ayah dan ibunya.
Selama video call, keluarga tak memiliki firasat apa pun. Sebab, mereka dalam keadaan gembira menyambut kelahiran anak Angga.
"Tapi setelah itu dapat kabar pesawat yang ditumpangi Bang Angga hilang kontak dan saya serta keluarga sempat syok," jelas Suci.
Baca juga: Suaminya Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182, sang Istri Ungkap Pesan Terakhir: Jaga Kesehatan Ya Bu
4. Pesan terakhir Indah dan foto sayap pesawat
Indah Halima Putri juga menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh.
Ia sempat mengirimkan pesan dan foto sayap pesawat kepada keluarganya sesaat sebelum lepas landas.
"Doain ya," kata Nabila, adik Indah saat membacakan pesan terakhir sang kakak, di kediamannya di Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (9/1/202) sebagaiaman dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.