Detik-detik 6 Preman Pukuli Pedagang Bakso, Awalnya Tukar Uang Rp 5.000, Kabur saat Lihat Polisi
Seorang pedagang bakso dianiaya oleh enam preman di bawah Jembatan Ampera, Palembang.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Sampai akhirnya dia (AK) menampar pipi kiri saya pakai tangan kanannya," kata Ridho.
Kejadian itu kemudian dilerai oleh dua teman AK yang datang bersamanya.
Ridho lantas bergegas melaporkan kejadian itu kepada bosnya yang juga berjualan di kawasan pasar 16 Ilir Palembang.
Saat disana, rupanya seorang rekan AK berinisial RZ datang menghampiri Ridho dan langsung mengajaknya berduel.
"Dia nantang dan ngajak supaya kami buat surat perjanjian diatas materai. Minta jangan melapor ke polisi, mending kita saling membunuh saja. Tapi kemudian dilerai oleh bos saya dan kepala keamanan disana. Kemudian saya disuruh pergi," ujarnya.
Baca juga: Seorang Preman Ditangkap Polisi Usai Aniaya Penjaga Penginapan Pakai Senjata Mainan di Sibolga
Setelah situasi dianggap kondusif, Bosnya mengajak Ridho untuk kembali berjualan lantaran bakso dagangan mereka masih banyak.
Ajakan itu disanggupi oleh Ridho yang bergegas untuk membereskan gerobak bakso dagangannya.
Namun saat sibuk membereskan gerobak dan dagangannya yang berantakan, mereka kembali di datangi oleh AK dengan 5 rekannya.
Tanpa banyak bicara, AK langsung melayangkan pukulan dengan tangan kosong dan tepat mengenai wajah Ridho.
Merasa terpojok dan takut dikeroyok, Ridho langsung berusaha lari dari tempat itu.
Namun sayang, langkahnya terhalang oleh rekan AK yakni RZ yang sebelumnya sudah mendatanginya dan mengajak berduel.
Bersamaan dengan itu, gerobak bakso dagangan Ridho juga didorong dan dijatuhkan oleh rekan AK.
Sementara Ridho yang semula berusaha lari, nyatanya upaya itu seketika terhenti saat kakinya tersandung di kubangan air yang mengakibatkannya terjatuh.
Baca juga: Gara-gara Tertukar Sandal saat Main Gaple, Remaja 17 Tahun Babak Belur Dikeroyok 6 Temannya
"Setelah jatuh, saya langsung ditangkap ditangkap oleh JN (rekan AK) dan langsung menjepit kepala saya. Terus langsung diikuti oleh 5 temannya termasuk AK dan langsung memukuli kepala dan wajah saya hingga berdarah," ujarnya.