5 Orang Tewas, 6 Orang Hilang Akibat Banjir di HST Kalsel, 200 Rumah Rata dengan Tanah
Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Hantakan dan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, menimbulkan korban jiwa.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BARABAI - Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Hantakan dan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, menimbulkan korban jiwa.
Dalam bencana alam besar ini, jatuh korban jiwa di Kecamatan Hantakan.
Camat Hantakan, Kartadipura, menyebut, ada 5 korban meninggal dunia.
Baca juga: Dua Lansia di Barabai Kabupaten HST Meninggal karena Lemas dan Kedinginan
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca BMKG Senin, 18 Januari 2021: Kalsel Waspada Hujan Lebat & Angin Kencang
Kelima korban ini mayatnya sudah ditemukan.
Rinciannya, di Desa Datar Ajab ada 2 orang, di Desa Timan ada 2 orang dan di Desa Bulayak ada 1 orang.
Dirincikan Kartadipura, 2 orang korban asal Desa Datar Ajab merupakan suami istri dan sudah lanjut usia berkisar 70-an tahun.
"Keduanya sudah tua. Dua korban lainnya juga lansia. Sedangkan satu di Bulayak berusia 35 tahun," rincinya.
Selain itu, tercatat 6 orang hilang, yakni di Desa Datar Ajab ada 2 orang , Desa Mangkiling ada 1 orang dan Desa Patikalain ada 3 orang.
"Itu orang hilang yang laporannya masuk ke kami. Sulit untuk memastikan keenam orang ini masih hidup, mengingat dinyatakan hilang sudah empat hari dan kemungkinan tertimbun tanah," bebernya.
Baca juga: Polres Hulu Sungai Utara Terendam Banjir, 11 Tahanan Dititipkan ke Lapas Amuntai
Pihaknya pun terus melakukan pencarian terhadap mereka yang hilang tersebut.
Hingga saat ini, pihaknya belum dapat menjangkau Desa Patikalain dan Papagaran. Mengingat, akses jalan yang tak dapat dilalui.
Sedangkan berdasarkan penghitungan sementara, dari enam desa di Kecamatan Hantakan, sebanyak 200 rumah rata dengan tanah.
Enam desa itu adalah Hantakan, Alat, Batu Tunggal, Bulayak, Murung B dan Datar Ajab.
"Patikalain dan Papagaran, kami belum tahu, apakah rata juga dengan tanah. Enam desa, ada 200 rumah. Itu belum termasuk rusak berat," bebernya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.