533 Unit Rumah di Kabupaten Nunukan Terendam Banjir
Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan luapan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Sembakung pada Jumat
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan luapan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Sembakung pada Jumat (8/1/2021) dengan ketinggian permukaan air mencapai 100 sentimeter.
Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan beberapa lokasi terdampak banjir di Kalimantan Utara, antara lain Kecamatan Sembakung, Desa Atap, Desa B. Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa M. Bungkul, Desa Lubukan, Desa Tagul, Desa Pelaju, dan Desa Tepian.
Hal ini berdasarkan data yang dihimpun pada pada 19 Januari 2021 pukul 11.10 WIB.
Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam rilisnya menyebutkan, tercatat kerugian materil antara lain 533 Unit rumah terendam, 1 unit masjid terendam, 1 unit posyandu terendam, 1 unit pustu terendam, 115 hektar lahan sawah terendam, 2 hektar lahan kebun terendam yang berdampak pada 2.752 jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan menginformasikan bahwa saat ini sedang melakukan pendataan sekaligus mempersiapkan sarana dan prasana pengungsian seperti dapur umum untuk para pengungsi.
Baca juga: BNPB: 6.619 Jiwa Terdampak Banjir di Pekalongan
Baca juga: KLHK Bantah Kerusakan Hutan Jadi Penyebab Tunggal Banjir Besar di Kalsel
Baca juga: Desa Tugu di Cisarua Puncak Dilanda Banjir Bandang Disertai Lumpur
BPBD Kabupaten Nunukan juga memantau kondisi terkini banjir sudah mulai berangsur surut, namun apabila terjadi hujan kembali debit air berpotensi akan kembali naik.
Oleh karena itu, BPBD juga melakukan evakuasi warga terdampak banjir dan memberikan imbauan agar warga lebih waspada akan potensi kenaikan debit air sungai yang setiap waktu bisa terjadi.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Nunukan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.
BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021.
Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.