Pengakuan Pembunuh Janda Muda di Hotel: Korban Minta Rp 700 Ribu 3 Jam, Saya Tawar Rp 400 Ribu
Pelaku pembunuhan janda muda di hotel memberikan pengakuannya. Pelaku mengaku menawar jasa korban Rp 400 ribu selama 3 jam.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Pelaku pembunuhan janda muda di hotel memberikan pengakuannya.
Pelaku mengaku menawar jasa korban Rp 400 ribu selama 3 jam.
Namun baru satu jam melayani, korban malah pamit pulang.
Agus Saputra (24) memberikan pengakuan mengejutkan, alasan dirinya tega menghabisi nyawa Yuliana, janda muda, Selasa (5/1/2021) lalu.
Setelah 12 hari berhasil sembunyi, Agus akhirnya ditangkap tim gabungan Unit 1 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel dan Opsnal Pidum Polrestabes Palembang, Minggu (17/1/2021).
Kini Agus hanya menyesali perbuatannya, telah menghilangkan nyawa korban.
Pelaku hanya bisa pasrah terduduk di kursi roda setelah kedua kakinya ditembak.
Korban Yuliana (25) ditemukan tak bernyawa pada Selasa (5/1) sekira pukul 23.30, di lantai 6 Hotel Rio Nomor 625 yang ada di Jalan Lingkar Dempo Luar, No 1, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan IT II, Palembang.
Kasus ini sempat menjadi misteri karena jejak pelaku sempat tak terlacak.
Baca juga: Pengakuan Pria yang Bunuh Teman Kencan di Palembang, Soal Tarif dan Ternyata Takut Dipenjara
Baca juga: Tahu Y Tewas di Tangan Pelanggannya, Ibunya: Saya Ingin Tanya Langsung, Kenapa Dia Bunuh Anak Saya
Baca juga: FAKTA Pelaku Pembunuh Yuliana: Sempat Berbohong ke Polisi hingga Ngaku Dihantui Korban dalam Mimpi
Mengingat beberapa bukti ditemukan hilang. Salah satunya chat pelaku dengan korban.
Agus menuturkan nekat melakukan pembunuhan lantaran tidak puas dengan kesepakatan antara dirinya dengan korban.
"Awalnya korban minta uang Rp700 ribu selama 3 jam namun saya tawar menjadi Rp400 ribu, baru melakukan hubungan satu kali, korban hendak pulang, saya ajak berhubungan sekali lagi, korban menolak dari situ saya khilaf melakukan pembunuhan," terangnya.
Lanjut pengusaha jual beli online ini, mengatakan kalau awalnya tidak ada niat untuk membunuh korban.
"Saya hanya membekap mulut, setelah itu niatnya untuk mengikat kaki dan tangan korban. Tidak taunya korban tidak bernyawa lagi," ungkapnya.