Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis Bongkar Praktik Pembantaian Anjing untuk Dijadikan Makanan: Dikuliti saat Masih Pingsan

Aktivis dari Komunitas Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Mustikam membongkar praktik pembantaian anjing untuk dijadikan makanan.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Aktivis Bongkar Praktik Pembantaian Anjing untuk Dijadikan Makanan: Dikuliti saat Masih Pingsan
Pixabay.com
Ilustrasi anjing - Aktivis Bongkar Praktik Pembantaian Anjing untuk Dijadikan Makanan: Dikuliti saat Masih Pingsan 

Muntah-muntah Santap Anjing

Sementara, sebanyak 25 warga Nagori Hutahurung, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, harus dilarikan ke Puskesmas terdekat.

Para Warga tersebut mengalami muntah-muntah Penghasilan kena pajak memakan daging anjing Yang dibagikan Oleh Warga.

Ketika dihubungi, Kapolsek Balata AKP Jagani Sijabat mengatakan, kejadian ini terjadi pada hari Rabu (19/2/2020), saat seorang warga memberikan daging untuk acara makan bersama di rumah.

"Sudah kebiasaan sama masyarakat di kampung itu, kumpul-kumpul sambil makan daging anjing yang dibelinya bersama, dimasak sama-sama, dimasak sama-sama," kata Jagani saat diperoleh, Sabtu (22/2/2020).

Setelah acara selesai, beberapa warga mulai disambut mual, muntah dan buang udara.

Setelah itu, ada warga lain yang mengerti bahwa itu adalah mual, melemparkan dan mencret tidak hanya satu orang.

Berita Rekomendasi

Warga tersebut kemudian berinisiatif membawa yang sakit tersebut ke puskesmas terdekat.

Baca juga: Detik-detik Seorang Pria Diterkam Buaya di Hadapan Anaknya Saat Sedang Berwudhu di Pasaman Barat

"Rabu malam mereka makan daging anjing, baru pulangnya sakit-sakit. Lalu hari Jumat dibawa ke puskesmas. Ada sekitar 25 atau 27 orang yang keracunan setelah makan daging anjing," kata Jagani.

Hingga Jumat malam, ada 18 orang yang masih bisa diajari.

"Sebagian sudah sehat. Sudah pulang ke rumah masing-masing," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Simalungun Lidya Saragih mengatakan, jumlah warga yang keracunan dan mendapat perawatan di Puskesmas berjumlah 28 orang.

Hingga hari ini, di puskesmas kecamatan kini tinggal 2 atau 3 orang yang masih dalam perawatan medis di Puskesmas.

"Tapi kalau menimbulkan pastinya apa, belum tahu. Bisa jadi belum matang, bumbunya, atau apa, banyak faktor lah. Saran kita, tetap konsumsi makanan sehat, mulai dari pengairan, pemasakan, bumbu harus dibiakkan," kata Lidya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Terungkap, Sadisnya Pembantaian Anjing untuk Kuliner di Solo Raya : Anjing Dibakar Pakai Obor Las

(Tribunsolo.com/ Rahmat Jiwandono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas