Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uang Sumbangan untuk Korban Gempa Justru Dibelikan Miras oleh 4 Remaja Ini

Namun, oleh beberapa oknum, niat baik itu justru diselewengkan demi kepentingan pribadi.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Uang Sumbangan untuk Korban Gempa Justru Dibelikan Miras oleh 4 Remaja Ini
KOMPAS IMAGES
Ilustrasi miras oplosan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene di Sulawesi Barat (Sulbar) pada 15 Januari 2021 lalu, mengakibatkan 90 orang meninggal dunia.

Selain itu, gempa berkekuatan magnitudo 6,2 itu juga merobohkan bangunan dan membuat warga mengungsi.

Banyak orang bersimpati atas tragedi itu. Tak sedikit dari mereka yang berdonasi untuk membantu para korban.

Baca juga: Kolinlamil Buka Posko Donasi untuk Bantu Korban Gempa di Mamuju

Namun, oleh beberapa oknum, niat baik itu justru diselewengkan demi kepentingan pribadi. Contohnya seperti yang dilakukan empat remaja asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini.

Bermodal kardus bertuliskan “Bantuan Korban Gempa Sulawesi Barat”, keempatnya menjalankan aksi di perempatan lampu merah Jalan Mesjid Raya-Jalan Tomanurung atau di depan kantor Bupati Gowa, pada pukul 20.00 Wita, Selasa (19/1/2021).

Karena tampak mencurigakan, mereka akhirnya diamankan oleh Satpol PP.

"Kami amankan karena sangat mencurigakan ada kalangan remaja yang meminta sumbangan untuk korban gempa Sulbar dan mereka tidak jelas asal usulnya dan bukan dari organisasi kemanusiaan," kata salah seorang petugas Satpol PP, Rezky Abe, pada Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Kisah Relawan Tembus Hutan dan Sungai untuk Salurkan Donasi Pada Korban Banjir di Kalsel

Berita Rekomendasi

Ketika diamankan, petugas menemukan uang senilai puluhan ribu Rupiah. Seperti dugaan petugas, uang tersebut ternyata tidak akan didonasikan kepada korban gempa, melainkan dipakai untuk membeli minuman keras (miras).

“Dipakai untuk beli makan dan pesta miras," ujar salah seorang pelaku.

Oleh petugas Satpol PP, keempatnya dibebaskan setelah mendapat pembinaan. Mereka juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu lagi.

"Mereka kami lepas setelah diberikan pembinaan dan alasan utama juga mereka baru menjalankan aksinya seperti ini dan tidak lagi mengulangi perbuatannya," terang Rezky.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas