Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebih dari 50 Dokter Terlibat Pisahkan Bayi Kembar Siam Adam dan Aris, Operasi Hampir 10 Jam

Lebih dari 50 dokter terlibat dalam proses memisahkan bayi kembar siam Adam dan Aris.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Lebih dari 50 Dokter Terlibat Pisahkan Bayi Kembar Siam Adam dan Aris, Operasi Hampir 10 Jam
kompas.com
Dr. Erjan F, SpBA (K) menceritakan proses pemisahan bayi kembar siam Adam dan Aris di RSUP Haji Adam Malik.(KOMPAS.COM/DEWANTORO) 

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 50 dokter terlibat dalam proses memisahkan bayi kembar siam Adam dan Aris.

Operasi pemisahan bayi kembar siam itu juga memakan waktu hingga 10 jam.

Proses operasi pemisahan Adam dan Aris dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan, Rabu (20/1/2021).

Saat ini, bayi kembar asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu itu kondisinya masih stabil, walaupun belum sadar.

Tim dokter yang menangani Adam dan Aris berbagi cerita tentang proses operasi kali ini yang waktunya lebih lama dibandingkan operasi terhadap 6 bayi kembar siam sebelumnya.

Baca juga: 10 Jam Operasi Pemisahan Kembar Siam di RSUP H. Adam Malik, Waktu Cukup Lama, Ini Penjelasan Dokter

Baca juga: Detik-detik Pemisahan Kembar Siam Adam-Aris, Operasi 10 Jam Itu Libatkan 50 Tenaga Medis

Pengalaman panjang dokter

Erjan F yang merupakan salah satu dokter Adam dan Aris mengatakan, operasi kali ini mengingatkannya pada operasi yang sama pada 1988, di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan.

BERITA REKOMENDASI

Dia kemudian menyebut nama Prof Suwandi sebagai guru yang mendidiknya dan yang pertama kali melakukan operasi kembar siam pada tahun 1988.

"Tahun 1988 di Pirngadi, bayi Adi Suhendra dan Adi Suhendri. Waktu itu saya masih co-assistant. Mungkin itu juga lah yang bikin saya pengin jadi dokter bedah."

"Saya tengok, hebat kali dokter itu. Kemudian saya masuk bedah ke bedah anak. Kemudian saya dapat kesempatan didikan langsung dokter Asmui, waktu itu bayi Mariana-Mariani," kata dia.

Saat itu, dokter Erjan sedang sekolah di Bandung. Namun, dirinya secara khusus dipanggil oleh dokter Asmui untuk membantu operasi kembar siam bayi Sahira dan Fahira.

Dia mengatakan, saat itu dirinya masih gamang.


Namun, dia terus diberikan semangat oleh dokter lainnya.

"Semangat dipompa oleh Prof, direktur dan rekan-rekan, akhirnya alhamdulillah, Sahira-Fahira dan Adam-Malik hasilnya baik," kata Erjan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas