Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes Bantah Bupati Sleman Positif Covid-19 akibat Vaksin, Diduga Sudah Terpapar saat Divaksin

Siti Nadia Tarmizi memberi tanggapan soal Bupati Sleman, Sri Purnomo yang positif Covid-19 setelah seminggu divaksin.

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kemenkes Bantah Bupati Sleman Positif Covid-19 akibat Vaksin, Diduga Sudah Terpapar saat Divaksin
https://www.instagram.com/p/CKDRRI2LoEA/
Bupati Sri Purnomo saat menerima vaksin Covid-19. Kemenkes membantah jika Sri Purnomo positif Covid-19 karena disuntik vaksin. 

Jubir vaksinasi ini menyebut, suntikan kedua vaksin Covid-19 akan menguatkan respons kekebalan dari suntikan pertama.

"Vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan."

"Sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan lebih lama bagaimana cara efektif untuk melawan virus tersebut."

"Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal, yang selanjutnya akan dilanjutkan pada suntikan kedua untuk menguatkan respons yang telah terbentuk," ujarnya.

"Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan efektif di masa yang akan datang," jelasnya.

Baca juga: Nakes yang Belum Terdaftar Penerima Vaksin Dapat Didaftarkan Manual oleh Dinas Kesehatan

Baca juga: Dinkes Sleman: Bupati Purnomo Positif Covid-19 Tak Ada Hubungannya Dengan Pemberian Vaksin

Nadia juga mengabarkan kondisi terkini Sri Purnomo yang sedang menjalani isolasi mandiri.

"Kami sampaikan kondisi beliau saat ini baik dan tidak menunjukkan gejala apapun," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

"Beliau saat ini hampir berusia 60 tahun dan beliau sedang melakukan isolasi mandiri di rumah dinas," tambah Nadia.

Kata Sri Purnomo

Dalam akun Instagram @sripurnomosp, Jumat, Sri Purnomo yakin dirinya positif Covid-19 bukan karena vaksin.

Menurutnya, kekebalannya belum terbentuk karena baru menerima suntikan sekali.

Dirinya juga membantah, terinfeksi Covid-19 akibat efek dari suntikan vaksin.

"Saya meyakini hasil swab positif ini bukan dari vaksin yang saya terima.

Karena vaksin dibuat daru virus yang telah mati.

Tidak ada laporan di dunia yang menyatakan virus mati divaksin itu kembali hidup.

Jadi saya pasti tertular. Kalau baru 1 kali vaksin kekebalan tubuh saya belum sepenuhnya terbentuk.

Yang saya alami ini bukan termasuk KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi," tulisnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas