Demam Tanaman Hias Caladium Brazil, Berharga Rp 900 Ribu per Pot, Apa Istimewanya?
Janda bolong bukan satu-satunya yang mewarnai tren demam tanaman hias di tengah pandemi Covid-19 ini.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Janda bolong bukan satu-satunya yang mewarnai tren demam tanaman hias di tengah pandemi Covid-19 ini.
Namun masih ada jenis tanaman hias lainnya yang tidak kalah menarik perhatian masyarakat.
Seperti tanaman hias berjenis Caladium Brazil atau yang di Indonesia dikenal dengan jenis tanaman keladi.
Dinamakan Caladium Brazil karena jenis tanaman keladi ini ditemukan di Brazil.
Macamnya bervariasi dengan harga yang juga bermacam-macam.
Misalnya, Caladium Brazil yang dijual oleh Sasmito (66) ini.
Baca juga: Janda Bolong Ditukar dengan Honda Brio, Pembelinya Punya Julukan Sultannya Bunga Asal Depok
Baca juga: Sosok Denny Lacon yang Rela Mobilnya Ditukar dengan Janda Bolong, Menteri Sampai Kaget Tahu Harganya
Dia menjual Caladium Brazil ukuran dewasa dengan harga Rp 900 ribu per pot.
Ditemui di lapaknya saat mengikuti pasar tani di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sasmito mengaku faktor pemeliharaan yang membuat harga tanaman ini cenderung mahal.
"Yang bikin mahal ya karena pemeliharaannya harus betul-betul teliti terus pengembangannya juga lama gitu dan warnanya indah," ungkapnya, Jumat (22/1/2021).
Sasmito mengatakan, jika harga yang dipatoknya tersebut berdasarkan animo masyarakat dan kisaran harga pasaran tanaman jenis serupa.
"Berdasarkan animo masyarakat saja, penggemar-penggemar itu. Lagi rame," katanya.
Untuk perawatannya sendiri, Sasmito mengungkapkan tidak ada perlakuan khusus untuk tanaman jenis Caladium Brazil.
Namun, tanaman ini memang cenderung tidak boleh mengandung terlalu banyak air, tapi juga tidak boleh terlalu kena paparan sinar matahari.
Baca juga: Sosok Denny Lacon yang Rela Mobilnya Ditukar dengan Janda Bolong, Menteri Sampai Kaget Tahu Harganya
Baca juga: Monyet Liar Buat Resah Warga Karangasem Bali, Jarah Makanan di Rumah Hingga Rusak Tanaman
"Perawatannya tidak boleh terlalu banyak air, tapi tidak boleh juga terlalu kena panas. Kalau umpamanya punya green house, rumah-rumahan berplastik itu, kalau nggak ya di bawah-bawah pohon," jelas pensiunan ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.