Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kawanan Tawon Ndas Kembali Memakan Korban, Kakek 62 Tahun Disengat dan Berteriak: Ya Allah Ya Allah

Kawanan tawon vespa atau tawon ndas kembali memakan korban. Seorang kakek bernama Tarmin tewas setelah disengat serangga bernama latin Vespa mandarini

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Kawanan Tawon Ndas Kembali Memakan Korban, Kakek 62 Tahun Disengat dan Berteriak: Ya Allah Ya Allah
Judy Gallagher via Wikimedia Commons
Ilustrasi tawon Vespa affinis atau tawon ndas - Kawanan Tawon Ndas Kembali Memakan Korban, Kakek 62 Tahun Disengat dan Berteriak: Ya Allah Ya Allah 

TRIBUNNEWS.COM - Kawanan tawon vespa atau tawon ndas kembali memakan korban.

Seorang kakek bernama Tarmin tewas setelah disengat serangga bernama latin Vespa mandarinia ini.

Beberapa saksi pun berujar, pria berumur 62 tahun ini diserang kelompok tawon saat mencari rumput di Dusun Krasak, Kelurahan Sugihwaras, Pemalang.

Meski sempat ditolong warga, namun nyawa Tarmin itu tak tertolong dan meninggal di lokasi kejadian.

Dipaparkan Bhabinkantibmas Sugihwaras, Polsek Pemalang, Aiptu Fahrudin Ali Ahmad, insiden yang memakan korban jiwa itu terjadi Sabtu siang.

"Kejadian itu siang tadi, korban merupakan warga Kecamatan Warureja, Tegal yang mencari rumput di wilayah Dusun Krasak," jelasnya, Sabtu (23/1/2021).

Dilanjutkannya, korban tak mengetahui ada sarang tawon di semak-semak saat ia mencari rumput.

Berita Rekomendasi

"Karena hal itu korban diserbu kawanan lebah hingga meninggal dunia, setelah dilakukan pemeriksaan, ada bekas puluhan sengatan lebah di tubuh korban," ucapnya.

Baca juga: Wanita Ditemukan Tewas di Sungai, Diduga Nekat Loncat dari Mobil yang Sedang Dikendarai sang Suami

Aiptu Fahrudin menerangkan, jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka dan diurus oleh keluarga.

"Sebagai antisipasi, Polres Pemalang mengimbau segera melapor jika mendapati adanya sarang tawon. Supaya segera ditangani," jelasnya.

Adapun Bahrudiin, warga Dusun Krasak yang menolong korban menuturkan, ia mendengar teriakan dari Tarmin.

"Korban berteriak 'Ya Allah ya Allah', saya yang mendengar langsung berlari ke lokasi."

"Mengetahui banyak tawon saya pakai jas hujan untuk berlindung," katanya.

Ia menerangkan, karena banyak tawon Bahrudiin meminta tolong ke warga yang tak jauh dari lokasi kejadian.

"Namun saat warga datang, Tarmin sudah meninggal dunia. Kondisinya bikin merinding, ada banyak puluhan bekas sengatan."

"Dan kami kemudian menghubungi pihak kepolisian," tambahnya.

Sebenarnya apa itu tawon Vespa affinis?

Vespa affinis (lebah bertali kecil) adalah lebah umum yang berada di Asia di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.

Negara-negara yang marak dengan tawon ini seperti, Hong Kong, Taiwan, Sri Lanka, Burma, Thailand, Laos, Viatnam, Malaysia, Singapura, hingga Filipina.

Seperti yang diberitakan Kompas.com (16/11/2019), Vespa affinis merupakan tawon predator yang memangsa larva serangga lain, seperti hama pertanian.

Sengatan dan racun yang dimiliki itu sebenarnya dipakai untuk pertahanan atau melindungi diri dan kelompoknya yang diganggu.

Sengatan tawon ini bisa mematikan, apabila disengat cukup banyak.

Hidup tawon ndas ini secara berkelompok.

Baca juga: Dokter di Palembang Ditemukan Tewas Sehari Usai Divaksin Covid-19, Ini Penjelasan Ahli Forensik

Dalam satu sarang bisa terdapat ratusan hingga ribuan individu tawon.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), Vespa affinis adalah tawon sosial yang paling dikenal di wilayah beriklim tropis dan subtropis.

Tawon ini mempunyai ukuran besar dengan panjang sekitar tiga sentimeter.

Tubuhnya berwarna hitam dengan tanda kekuningan pada wajah, dada, dan ujung perut.

Sementara di Asia, lebah raksasanya adalah Vespa Mandirina yang terkenal di dunia.

Tumbuhnya bisa mencapai empat sentimeter untuk anggota koloni biasa sementara ratunya melebihi ukuran itu.

Dampak sengatan

Saat disengat, manusia akan merasakan nyeri di tempat sengatan.

Bisa juga mengalami nekrotes atau cedera awal yang mengakibatkan matinya sel-sel jaringan hidup.

Korban juga akan mengalami reaksi anafilaksis.

Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian.

Jika disengat cukup banyak maka korban akan memiliki alergi dengan venomnya (racun) dan bisa fatal.

Biasanya tawon Vespa Affinis ini akan menyerang dan menyengat beramai-ramai.

Akan saat ada individu tawon menyarang maka akan mengeluarkan feromon berbahaya atau alarm Pheromone.

Penanganan

Penanganan harus cepat dilakukan saat disengat tawon ndas.

Jika disengat satu atau dua ekor tawon, bisa ditangani sendiri dengan mengkompres dilokasi yang disengat.

Kompreslah hingga bengkak mereda. Jika masih ada sengatannya, bisa dicabut.

Bisa diberi obat-obatan analgesik dan antihistamin untuk mengurangi rasa nyeri sert mengurangi pembengkakan.

Baca juga: 2 Karyawan di Jepang Tewas Saat Memeriksa Sistem Pemadam Kebakaran yang Tidak Berfungsi

Jika disengat banyak tawon, segera mungkin dibawa ke tim kesahatan untuk memperoleh penangananan lebih lanjut.

Bila korban mengalami edema paru akut atau penumpukan cairan di paru, maka tata laksana edema paru akan diberikan.

Bila mengalami gagal ginjal, maka akan diberi tata laksansa ginjal, seperti hemodialisis.

Warga diminta untuk tidak bertindak sendiri saat melihat sarang tawon.

Karena itu sangat berbahaya. Segera melapor ke petugas keamanan atau pemerintah untuk bertindak.

Artikel ini telah tayang di Tribunpantura.com dengan judul Warga di Pemalang Tewas Disengat Kawanan Tawon Vespa, Saksi: Kondisinya Bikin Merinding dan Kompas.com dengan judul Tawon Vespa Affinis, Berbahaya dan Mematikan

(Tribunpantura.com/ Budi Susanto)(Kompas.com/Ari Welianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas