Makamkan Ayah, Ibu dan Adik Korban Sriwijaya Air, Irfan: Main ke Bandung jadi Kunjungan Terakhir
Jenazah satu keluarga korban Sriwijaya Air dimakamkan di Pontianak, Minggu (24/1/2021).
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Jenazah satu keluarga korban Sriwijaya Air dimakamkan di Pontianak, Minggu (24/1/2021).
Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu telah merenggut semua anggota keluarga Irfansyah, mulai dari ayah, ibu dan adiknya.
Sebelum kejadian nahas itu, mereka baru saja mengunjungi rumah Irfansyah yang berada di Bandung.
Irfansyah mengantar kedua orangtuanya yakni Toni Ismail dan Ibundanya Rahmawati, serta Ratih Windania dan anak dari Ratih yakni Yumna Fanisyatuhzahra dan Athar Rizki Riawan ketempat peristirahatan terakhir.
Kelima peti jenazah disatukan dalam satu liang lahad yang dimakamkan di pemakaman Babusalam Batara Indah Blok T Jalan Dr Wahidin Pontianak, Minggu 24 Januari 2021.
Sebelumya kedatangan lima jenazah di Bandara Supadio disambut oleh Gubernur Sutarmidji untuk diserahkan kepada keluarga korban di Gedung VVIP Pemprov Kalbar di Bandara Supadio.
Baca juga: Bisnis Pikul Peti Jenazah Covid-19 di Cikadut, Segini Tarifnya
Baca juga: Rahman Kaget Keluarganya Harus Bayar Rp 1,5 Juta untuk Pemakaman Covid-19 di Cikadut
Baca juga: Yumna dan 4 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Dimakamkan Satu Liang Lahat, Keluarga Diliputi Haru
Baca juga: Jenazah Angga Korban Sriwijaya Air Dimakamkan, Ibunda: Biasanya Naik Kapal, Tak Pernah Naik Pesawat
Selanjutnya jenazah dibawa untuk disalatkan di Masjid Al-Hikmah dan disambut oleh Wali Kota Pontianak yang tampak hadir ikut mengangkat peti jenazah dan ikut menyalatkan jenazah korban Sriwijaya SJ-182.
Usai di Salatkan iring-iringan ratusan orang mulai dari keluarga dan warga setempat ikut mengantarkan ke pemakaman yang tak jauh dari lokasi masjid dan rumah kediaman alm Tony Ismail.
Isak tangis keluarga tak terbendung ketika satu persatu peti jenazah dimasukan kedalam liang lahad.
Tampak pula di sekitar makam di didirikan tenda dan kursi yang berjejer untuk para keluarga dan kerabat korban yang ikut mengantar ke pemakaman.
Dari Pantauan Tribun tampak ada ratusan orang yang hadir mulai dari salat jenazah sampai pengantaran ke makam bahkan sampai proses penguburan selesai.
Dengan tangis dan kesedihan usai kelima peti jenazah dimakamkan, Irfansyah mewakili keluarga Almarhum Tony Ismail mencupkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu.
Mulai dari evakuasi korban, identifikasi, pemulangan jenazah sampai pada tahap pemakaman hari ini.
“Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang sudah membantu dan mensupport baik dari Pemkot Pontianak dan penyambutan jenazah oleh Pemprov Kalbar, serta jamaah masjid dan majelis Babusalam,” ujar Irfan.
Irfan juga menghaturkan terima kasih kepada pihak Basarnas yang telah melakukan pencarian korban, Tim DVI Mabes Polri yang telah melakukan identifikasi korban Sriwijaya SJ-182, serta Maskapai Sriwijaya yang telah membantu proses identifikasi kelima keluarganya.
Pada 9 januari 2021 lalu telah terjadi tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ -182 rute Jakarta-Pontianak yang didalamnya terdapat lima orang keluarganya tentu rasa kehilangan tak bisa dipungkiri.
Namun saat ini pihak keluarga telah mengikhlaskan atas tragedi jatuhnya Sriwijaya SJ-182.
“Sebelumnya kami tidak ada firasat dan tanda apapun. Ini menjadi nasihat untuk kita yang masih hidup bahwa meninggal tidak melihat usia tua muda, sakit sehat tapi semua sudah menjadi takdir Allah,” ujar Irfan dihadapan makam kedua orangtua dan adiknya.
Baca juga: Jenazah Yumna Teridentifikasi 2 Minggu Setelah Penemuan Jaket Pink Minnie Mouse yang Bikin Haru
Ia mengatakan momen perjalanan ke Bandung kemarin merupakan kunjungan terakhir yang tentu menyisakan banyak kenangan.
“Alhamdulillah orang tua kami main ke Bandung merupakan kunjungan terakhir mereka dan merupakan waktu terlama mereka main. Waktu itu mereka lebih banyak menghabiskan waktu dirumah,” ujarnya.
Selain kedua orang tuanya, saudara kandung Irfan bersama anaknya juga ikut menjadi Korban Sriwijaya Air SJ-182 yakni Ratih Windania dan anaknya Yumna Fanisyatuhzahra.
“Saya itu dua bersaudara dan adik saya beserta satu anaknya ada di dalam pesawat itu bersama orang tua saya. Semoga Allah menerima dan menempatkan mereka ditempat yang terbaik disisi-Nya. Mereka semua orang baik dan Allah lebih sayang mereka,” ujarnya.
Perwakilan keluarga juga akan melakukan Tahlilan malam ini dirumah yang beralamat di Jalan Sepakat Damai Blok C nomor 5.
Tampak di rumah duka juga dipenuhi ucapan belasungkawa dari keluarga dan kerabat korban yang memenuhi halaman rumah.
Baca juga: Ungkapan Keluarga Korban Sriwijaya Air saat Acara Tabur Bunga: Ini Musibah yang Tak Bisa Dielakkan
Tenda dan kursi telah disiapkan dihalaman rumah korban untuk nanti malam dilakukan acara Tahlilan.
Sebelumnya Iwan Kurniawan warga Pontianak mengaku syok saat mengetahui 5 orang anggota keluarganya menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Ia mengungkapkan, 5 orang anggota keluarganya yang terdiri Tante serta sepupunya ke Jakarta beberapa waktu lalu untuk acara keluarga.
Kemudian, dijadwalkan akan kembali ke Pontianak dengan menggunakan maskapai Nam Air pada pukul 07.00 WIB.
Lalu, jadwal tersebut di undur oleh pihak maskapai pada sekira pukul 14.00 WIB, selain itu dijadwalkan sepupunya akan menggunakan pesawat Nam Air, lalu di ganti dengan mengunakan pesawat Sriwijaya Air.
"Kita dari keluarga kecewa, pertama menggunakan pesawat Nam air, tapi kenapa di pindah ke pesawat Sriwijaya,"katanya.
Baca juga: Heri Terbayang Wajah Almarhumah Agus Minarni Saat Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
Terkait informasi tentang hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 itu, di diketahuinya sendiri ketika hendak menjemput Keluarganya itu pada Sabtu 10 Januari 2020.
Dirinya yang sejak sekira pukul 15.00 tiba di Bandara Supadio merasa heran mengapa pesawat yang di naiki oleh keluarganya tak kunjung tiba.
Setelah ia memeriksa media sosial dan bertanya ke beberapa pihak, akhirnya berita buruk itu diketahuinya.
Seketika itu, air matanya pun langsung jatuh, dan syok mengetahui pesawat yang di tumpangi keluarganya hilang tak berselang lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
(TribunPontianak.com, Anggita Putri)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Makamkan Ayah, Ibu dan Adik di Satu Liang, Irfan: Momen di Bandung Jadi Kenangan Terakhir