Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akses Jalan Sulit, Relawan Terpaksa Jalan Kaki Pikul Bantuan ke Pos Pengungsian Korban Gempa Majene

Penyaluran bantuan di Kecamatan Ulumanda terkendala akses jalan yang sulit. Para relawan yang datang harus rela berjalan kaki sambil memikul bantuan.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Akses Jalan Sulit, Relawan Terpaksa Jalan Kaki Pikul Bantuan ke Pos Pengungsian Korban Gempa Majene
Istimewa
Penyaluran bantuan di Kecamatan Ulumanda terkendala akses jalan yang sulit. Para relawan yang datang pun harus rela berjalan kaki sambil memikul bantuan ke pos pengungsian. 

Karena tempat-tempat yang terkena gempa, sekarang kondisinya sangat rentan dan sewaktu-waktu dapat terjadi longsor.

Warga saat ini hanya bisa mengharapkan bantuan dari pemerintah dan para relawan.

Baca juga: Rincian Kerugian akibat Gempa di Sulbar, Capai Rp 829,1 Miliar

Baca juga: Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp240 Juta untuk Korban Gempa di Mamuju-Majene

Bantuan Obat-obatan Dinilai Masih Belum Cukup

Wiwis menuturkan kondisi korban gempa Majene sudah berangsur membaik.

"Alhamdulillah saat ini mereka dalam kondisi baik-baik saja. Tapi, beberapa warga sudah terlihat mulai bosan di tempat pengungsian," ucapnya.

Mayoritas warga Sambabo mengeluhkan kurangnya stok obat-obatan.

Karena saat ini sudah banyak warga yang sudah mengalami gangguan kesehatan di tempat pengungsian.

Berita Rekomendasi

Di antaranya seperti flu, batuk, gatal-gatal, dan sakit perut.

Baca juga: Alat Berat Dikerahkan untuk Bersihkan Reruntuhan Rumah Warga Pascagempa Sulbar

Baca juga: Pesawat TNI AU Angkut 12 Ton Bantuan dari Lanud Haluoleo Kendari ke Mamuju dan Majene

Meskipun sudah ada bantuan obat-obatan dari beberapa relawan, tapi sampai saat ini bantuan tersebut dinilai masih belum cukup untuk mengobati para pengungsi.

Wiwis menambahkan, bantuan makanan yang datang disebut sudah cukup untuk masyarakat.

Namun saat ini warga lebih membutuhkan asupan makanan yang bergizi.

"Apalagi di tempat pengungsian udaranya beda, sehingga membuat para pengungsi sangat rentan terkena penyakit," ujar Wiwis.

Wiwis beserta warga Desa Sambabo lainnya berharap semoga semua bencana ini cepat berlalu.

Agar warga bisa menjalankan aktivitas mereka masing-masing dengan keadaan yang lebih baik.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas