Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buruh Pikul Peti Jenazah Covid di TPU Cikadut Mogok, Bagaimana dengan Keluarga Korban?

Puluhan tukang pikul peti berisi jenazah Covid saat ini menjadi tulang punggung proses pemakaman dengan protokol Covid-19 TPU Cikadut

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Buruh Pikul Peti Jenazah Covid di TPU Cikadut Mogok, Bagaimana dengan Keluarga Korban?
Mega Nugraha/Tribun Jabar
Jasa pikul jenazah Covid di TPU Cikadut Bandung 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Puluhan tukang pikul peti berisi jenazah Covid saat ini menjadi tulang punggung proses pemakaman dengan protokol Covid-19 TPU Cikadut Kota Bandung.

Para buruh yang terdiri dari pria muda tersebut membantu menurunkan peti berisi Jenazah Korban Covid-19 dari ambulans kemudian memikulnya hingga ke liang lahat.

Untuk jasanya, mereka kerap menerima imbalan. Kadang, Rp 1 juta, kadang Rp 2 juta.

Tapi, tak jarang tak mendapat apa-apa selain ucapan terima kasih.

Baca juga: Tukang Pikul Mogok, Jenazah Covid-19 Sempat Telantar, Keluarga Angkut Sendiri Peti ke Liang Lahat

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan, dari perspektif regulasi, menjual jasa memikul jenazah dengan protokol Covid di TPU Cikadut adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan.

Pemikul Mogok, Jenazah Covid-19 Telantar di TPU Cikadut, Keluarga Terpaksa Angkut Tanpa Pakai APD
Pemikul Mogok, Jenazah Covid-19 Telantar di TPU Cikadut, Keluarga Terpaksa Angkut Tanpa Pakai APD (Mega Nugraha/Tribun Jabar)

Ditemui di Balai Kota Bandung, kemarin, Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan sudah mengintruksikan Dinas Tata Ruang (Distaru) agar segera membuat solusi soal jasa pikul jenazah ini, termasuk kemungkinan mereka diangkat menjadi pekerja lepas harian (PLH) yang berada di bawah koordinasi dan pengawasan Distaru.

Baca juga: POPULER Internasional: Negara Eropa Ragukan Masker Kain | Momen Covid-19 yang Buat Dr Fauci Menangis

Baca juga:
Ayu Korban Kecelakaan Ketemu Jodoh Lewat PUBG, Ini Bentuk Mesin Perahu yang Membuat Wajahnya Berubah

"Saya minta dibahas dan dikaji ke depan solusinya bagaimana," ujarnya.

Berita Rekomendasi

"Sejauh ini kebijakan Pemkot masih sebatas penggalian dan pengurukan."

Oded pun meminta Distaru melaporkan perkembangan solusi dari persoalan pengangkutan jenazah yang terjadi di TPU Cikadut.

Minta Maaf

Koordinator Tim Jasa Pikul Peti Jenazah Covid 19, Fajar Ifana (39), meminta maaf karena ia dan puluhan rekannya terpaksa menghentikan sementara layanan jasa pikul jenazah ini.

"Kami berhenti dulu pikul peti karena kami tersinggung disebut pungli. Tadi (kemarin) ada tiga jenazah yang datang, kasihan sempat telantar karena tidak ada yang angkut. Kami mohon maaf," kata Fajar.

Baca juga: IDI Minta ke Pemerintah Agar Dokter Praktik Mandiri Juga Diberi Vaksin Covid-19

Fajar mengatakan, selama ini, sekalipun ia dan rekan-rekannya menerima imbalan atas jasa yang mereka berikan, mereka tak pernah memaksa dan mematok harga.

Bahkan tak jarang, mereka juga tak menerima imbalan apa pun karena keluarga jenazah yang mereka bantu adalah keluarga tidak mampu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas