Maestro Lukis Berjuluk Pit Mabuk Lelang Karyanya Rp 200 Juta, Hasil Penjualan untuk Relawan Merapi
Maestro lukis kelahiran Malang, Jawa Timur, Sidik W Martowidjojo melakukan aksi amal untuk membantu para relawan di Gunung Merapi.
Editor: Endra Kurniawan
![Maestro Lukis Berjuluk Pit Mabuk Lelang Karyanya Rp 200 Juta, Hasil Penjualan untuk Relawan Merapi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/seniman-lukis-sidik-w-martowidjojo.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Maestro lukis kelahiran Malang, Jawa Timur, Sidik W Martowidjojo melakukan aksi amal untuk membantu para relawan di Gunung Merapi.
Pelukis berjuluk 'Pit Mabuk' itu menjual karyanya dengan harga pembuka Rp 200 juta.
Sidik mengemas acara amal tersebut dalam tajuk PWI peduli.
Ini karena dirinya menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang DIY untuk berkolaborasi.
Pelukis berusia 83 tahun yang pernah meraih penghargaan 'Medalle D'orc' dari Lauvre International Arts Perancis itu melukis secara langsung.
Hasil lukisan kemudian dilelang, dan uangnya disumbangkan untuk membantu para relawan Merapi sekaligus penanggulangan Coronavirus Disease-2019 atau Covid-19.
Baca juga: Lukisan Gua Tertua di Dunia Ada di Sulawesi, Ada Gambar Tiga Ekor Babi Kutil di Leang Tedongnge
Sekarang berdomisili di Yogyakarta. Ia dikenal piawai dengan gaya lukisan yang mampu menggabungkan antara teknik lukis barat dan timur.
Dalam kegiatan amal itu, ada dua lukisan yang dilelang dan satu lukisan diundi. Lukisan dilelang berjudul 'Keheningan Merapi' dan Pintu Sorga'.
Sedang, satu lukisan diundi berjudul 'Merapi'. Ke-dua lukisan berukuran 1 x 1,5 meter masing-masing dibuka dengan harga Rp 200 juta.
Keuntungan dari hasil lelang, disumbangkan kepada relawan Merapi dan upaya penanggulangan pandemi corona di Kapanewon Turi.
Sidik mengaku tergerak hati untuk melakukan kegiatan amal itu. "Karena ingin berbuat nyata, membantu manusia.
Mudah-mudahan, desa lain maupun instansi lain, juga mau ikut mengulurkan tangan untuk sesama," tutur dia, saat pengumuman lelang lukisan di Balai Kalurahan Wonokerto, kemarin.
Baca juga: Lukisan Bali Karya Profesor Yasuto Ide Pemenang Hadiah Tertinggi PM Jepang Dipamerkan
Sidik bercerita, dua karya lukis yang dilelang spesial. Pintu Sorga, misalnya, menggambarkan bahwa surga itu ada.
Tetapi manusia tidak bisa melihat, bagaimana surga yang sebenarnya.